Uskup Atambua Pertanyakan 2 Markas Kompi TNI di Belu
Friday, Jul. 15, 2005 Posted: 11:32:23AM PST
Uskup Atambua, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, mempertanyakan rencana jajaran TNI untuk membangun dua markas Kompi Batalyon Infantri 744/SYB di Belu. Uskup menilai pembangunan dua markas kompi ini bukan memberikan rasa aman, tetapi malah akan meresahkan masyarakat.
Ia, secara pribadi, kata Uskup Pain Ratu, tidak setuju dengan kehadiran dua kompi itu.
"Saya dari dulu tidak setuju kalau penempatan tentara banyak-banyak di perbatasan. Memangnya di Belu ini mau darurat perang sehingga kita kerahkan pasukan banyak-banyak. Mereka di sebelah itu tentaranya tidak banyak lalu kita kelihatannya sangat panik. Saya tidak tahu bagaimana dengan sikap Pemerintah Kabupaten Belu dengan pembangunan dua kompi ini," kata Pain Ratu.
Hal ini diungkapkan Uskup Pain Ratu, yang juga Ketua Forum Kerja sama Pemuka Agama (FKPA) Kabupaten Belu-Timor Tengah Utara, di Istana Keuskupan Atambua di Nenuk, 8 Juli lalu, Pos Kupang memberitakan.
Uskup Pain Ratu mengatakan, ia sudah mendengar informasi bahwa dalam waktu dekat ini pihak TNI akan membangun dua markas kompi Yonif 744 di dua wilayah, yakni di Kecamatan Kobalima dan Kecamatan Kakulukmesak. Namun, pihaknya belum mendapat laporan secara resmi mengenai sikap Pemerintah Kabupaten Belu terhadap kehadiran dua kompi ini.
Batalyon Infantri (Yonif) 744/SY memang dalam waktu dekat akan membangun dua markas kompinya di wilayah Kecamatan Kobalima dan Kecamatan Kakulukmesak.
Komandan Kodim 1605 Belu, Letkol (Inf) Yulius Wijayanto, mengatakan, pembangunan kompi Yonif 744 di dua wilayah di Kabupaten Belu itu sudah diagendakan sejak lama dan rencananya dalam waktu dekat pendirian kompi itu dapat dilaksanakan. "Jadi, pembangunan dua kompi ini bukan mendadak, tetapi sudah diagendakan sejak lama. Hal ini semata-mata untuk pengamanan di wilayah perbatasan," kata Wijayanto.
Nofem Dini
|