Pembangunan Rumah di Aceh: 66.000 Rumah Dijanjikan, 1.000 Telah Diselesaikan
Thursday, Jun. 9, 2005 Posted: 6:11:40PM PST
Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman NAD, Ir Chairani TA mengatakan, sampai awal bulan ini sudah 43 donor yang melapor akan memberikan bantuan rumah kepada korban bencana gempa dan tsunami di NAD. “Tapi, dari 43 donor yang telah melapor itu, baru sekitar 23 donor yang telah memulai dan merealisasikan bantuan pembangunan rumahnya,” sebut Ir Chairani dalam keterannya kepada Serambi Indonesia, 4 Juni 2005.
Saat ini hanya dua donor yang telah merealisasikan bantuan rumahnya dalam jumlah besar, kata Chairani. Mereka adalah Perumnas dan Pemda Jatim. Perumnas telah membangun rumah sebanyak 270 unit dari rencana 401 unit, dan Pemda Jatim dari rencana 1.000 unit telah terealisir 250 unit.
Sedangkan tiga donatur rumah besar, seperti IOM, ADB, Habitat for Humanity, realisasi pembangunan bantuan rumahnya masih sedikit. IOM dari rencana 11.000 unit baru merealisasikan 67 unit, Habitat for Humanity dari rencana 10.000 unit, baru direalisasikan 65 unit. “Dan ADB dari rencana 15.500 unit, sampai kemarin belum ada laporan realisasinya ke kita,” kata Chairani.
IOM, ungkap Chairani, sedikit lambat merealisasikan bantuan kepada pengungsi, karena harus mendatangkan bahan baku rumah knock down dari Jakarta. “Tapi, setelah mereka melakukan kontrak pengadaan bahan baku rumah bongkar pasang dengan pengusaha lokal, kita harapkan jumlah realisasi bantuan bulan depan bisa lebih banyak lagi,” katanya.
Chairani mengungkapkan, tiga pengusaha lokal yang mereka percayakan telah mampu membuat bahan baku rumah berstandar internasional. “Jadi, saran yang kita sampaikan kepada IOM itu mereka terima dan kini akan diikuti ADB.”
Bank Pembangunan Asia juga akan menyerahkan pembuatan bahan baku rumah kepada pengusaha lokal, seperti yang dilakukan IOM kepada tiga pengusaha lokal, yang hasilnya sangat memuaskan.
Kendati masing-masing donor punya tipe dan model tertentu dalam pemberian bantuan rumah, lanjutnya, tetapi rumah yang dibantu harus memenuhi beberapa persyaratan. Rumah yang dibangun harus memenuhi aspek kesehatan, tahan gempa, dan tidak mudah rusak jika dihantam badai. Chairani mencontohkan pengalaman bulan lalu, dimana ketika beberapa rumah contoh yang telah dibangun donor hancur ketika angin badai datang. “Jenis dan tipe rumah yang demikian akan kita tolak,” tegasnya.
Nofem Dini
|