Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5 : 37).
Search
Arsip Berita
Web
 
Advanced Search
Enhanced by
Home
Arsip
Dunia
Gereja
Ministri
Misi
Pendidikan
Budaya
Masyarakat
Arsip
NGO
Kasus Pengadilan
Etika & Hak
Agama
Bangsa
Hidup
Editorial
Customer Service
Info Iklan
Media Kit
Bookmark
Interaktif
Hubungi Kami
Kristiani Pos
Tentang Kami
Syarat dan Kondisi
Administrasi
 
 
Home > Society  > Nation
 

Rakernas PIKI: Pemuka Agama Harus Kerja Sama Tata Ulang Bangsa

”Di lain pihak, agama juga harus berhenti mengajarkan sekadar formalitas tata ibadah, tetapi harus menekankan komunikasi dan praktik iman yang lebih terbuka dan mendewasakan masyarakat secara keseluruhan,” kata Benny Susetyo

Monday, Jun. 6, 2005 Posted: 10:55:10AM PST

Semua pemuka agama harus bekerja sama untuk menata ulang bangsa Indonesia, karena hancurnya peradaban publik juga tidak lepas dari peranan agama-agama. Problem dalam masyarakat memang sangat banyak, namun sedikit sekali perhatian dari sektor agama untuk ikut memberikan jalan keluar bagi setiap persoalan tersebut.

Demikian penegasan Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Rm. Benny Susetyo, Pr, dalam diskusi tentang masa depan bangsa yang diselenggarakan Persatuan Intelijensia Kristen Indonesia (PIKI), Jumat, 3 Juni di Jakarta.

Ia mengingatkan, hal lain yang harus diperhatikan adalah bagaimana membangun kepercayaan kepada pemerintah, mengingat masyarakat sudah cukup lama kehilangan kepercayaan kepada pemerintah. ”Kalau agama-agama tidak berperan dalam pembangunan kepercayaan dan perannya pada masyarakat, maka agama-agama akan ditinggalkan oleh pengikut-pengikutnya,” lanjutnya.

”Bagaimana mungkin seorang narapidana bisa berada di luar penjara dan melakukan teror bom berskala besar di Tentena, Poso, baru-baru ini? Kepercayaan masyarakat yang sudah mulai tumbuh dapat musnah begitu saja. Yang juga mengherankan adalah hal ini terjadi pada saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang berada di luar negeri. Bagaimana mungkin masyarakat internasional memberikan kepercayaannya kepada pemerintah kita pada saat pemerintah kita tidak mampu melindungi bangsanya sendiri?” tegas Benny Susetyo yang biasa dipanggil Romo Benny itu.

Ia mencontohkan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang sudah mulai berlangsung, menggambarkan bahwa secara kuantitas masyarakat kita sudah menjalankan demokrasi. Namun belum tentu hal ini mencerminkan kualitas, karena masyarakat belum independen dan tidak cukup pengalaman untuk menjalankan demokrasi langsung. Akibatnya, kemungkinan pemilik modal terbesarlah yang akan menentukan kemenangan dalam pilkada.

Selain itu, Benny mengingatkan bahwa sejauh ini agama minoritas umat Kristiani lebih cenderung mendekati kekuasaan untuk mencari aman. Maka ia mengimbau agar sikap-sikap seperti ini ditinggalkan, karena seharusnya kekuasaan juga bertugas melindungi seluruh warga negaranya termasuk kaum minoritas.

”Di lain pihak, agama juga harus berhenti mengajarkan sekadar formalitas tata ibadah, tetapi harus menekankan komunikasi dan praktik iman yang lebih terbuka dan mendewasakan masyarakat secara keseluruhan,” tegasnya.

Sementara itu mantan Kaster TNI Letjen (Purn) Agus Wijoyo yang juga berbicara dalam rapat kerja nasional PIKI tersebut, berpendapat bahwa sebaiknya agama merupakan urusan pribadi setiap orang sehingga tidak bisa diintervensi oleh kekuasaan. ”Pada saat ini masih ada upaya-upaya untuk menyatukan agama dan kekuasaan. Sehingga kepentingan kedua hal tersebut yang sebenarnya memiliki perbedaan menjadi sangat dipaksakan dan menyebabkan keruwetan,” ia mengingatkan.

Menyinggung soal terorisme, Agus Wijoyo menjelaskan bahwa akar dari terorisme di Indonesia adalah kemiskinan. ”Karena pernah ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa di Ngruki tidak pernah diajarkan tentang radikalisme dan lebih banyak pelajaran filsafat dan logika. Namun munculnya radikalisme yang menjurus ke terorisme; lebih disebabkan karena kemiskinan,” jelasnya.

Next Page: 1 | 2 |


Sandra N. Natalia

 
Dari Society  
Poso Mencekam Lagi, Dua Siswi Ditembak di Jalan
Di tengah ketatnya penjagaan aparat keamanan pascapembunuhan terhadap tiga siswi SMA Kristen Poso, Sabtu (29/10) lalu, kekerasan bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hari Selasa ...... | more
E-mail
Print-friendly version
Headlines Hari ini
  Saturday, Nov. 12 2005 12:31:49PM PST
Tokoh Islam dan Kristen Perlu Dialog Jujur
Agama Masih Sering Dijadikan Komoditas Politik
Gereja Se-Indonesia Bahas Penutupan Tempat Ibadah
Pdt Damanik Minta Inggris Tekan RI
PGI : Pemerintah Harus Menjamin Pelaksanaan Hak Beribadah [Photo]
Terpopuler
Terjadinya Penganiayaan Anak Kecil di Gereja Pondok Daud Dibantah
Sidney Mohede:Belajar dari Billy Graham
Penembokan Sekolah Sang Timur
Gus Dur Meminta Walikota Tangerang Memberikan Izin Membangun Gereja
Pelayan Lintas Waktu dan Ruang
www.rudiplomirovany.com www.rudiplomirovans.com http://rudiplomirovana.com/--- http://http://rudiplomisty.com/-- http://rudiplomis.com/-- www.rudiplomista.com diploman-doci.com rudiplomista24.com www.rudiplomis24.com www.rudiplomirovan.com http://http://ru-diplomirovanie.com/-- www.ru-diplomirovan.com 9