Polisi Mulai Temukan Petunjuk di Tentena
Situasi di Tentena berangsur normal
Monday, May. 30, 2005 Posted: 7:26:03PM PST


|
Sebuah keluarga Kristiani duduk di dekat korban ledakan bom di sebuah rumah sakit di Tentena, Poso, Sabtu, 28 Mei 2005. (AP Photo) |
Jajaran kepolisian di Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai menemukan petunjuk pelaku peledakan bom di Tentena, Kabupaten Poso. "Sudah ada gambaran. Namun untuk memastikan kebenarannya, polisi masih terus mengumpulkan alat bukti serta keterangan dari berbagai pihak," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Rais Adam SH di Palu hari ini.
Ia tidak menjelaskan soal gambaran fisik para oknum pelaku bom yang sudah teridentifikasi petugas, kecuali mengatakan ciri-ciri mereka diperoleh polisi setelah memeriksa 12 orang saksi.
Sementara itu, Liputan 6 menyatakan situasi di Tentena berangsur normal. Namun, penduduk masih dicekam peristiwa ledakan bom yang telah menewaskan 20 orang dan melukai puluhan lainnya itu.
Sebanyak 57 korban luka-luka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Gereja Kristen Tentena dan pusat kesehatan masyarakat. Kebanyakan korban mengalami luka di bagian dada, kepala, dan kaki akibat terkena serpihan bom.
Menurut Kepala RSU Tentena Syam Machmud, para korban dirawat dengan peralatan seadanya karena keterbatasan tenaga medis, obat-obatan, dan tabung oksigen. Saat ini, setidaknya 11 korban kritis memerlukan tabung oksigen. Pihak rumah sakit baru menerima bantuan medis dari RSU Poso.
Warga Tentena yang selamat dari ledakan bom mengaku sama sekali tak pernah menduga pelaku memilih pasar tradisional sebagai sasaran teror. Seorang saksi mata menuturkan, bom meledak saat dirinya berbelanja di Pasar Sentra Tentena. Hal itu juga disampaikan korban lainnya yang mengaku tengah memarkir sepeda motor di depan pasar ketika bom kedua meledak. Namun, karena kerasnya ledakan bom kedua yang berada di depan Bank Rakyat Indonesia atau sekitar 30 meter dari lokasi bom pertama tanpa disadari melukai jari dan perutnya.
Pada hari Minggu kemarin, seluruh gereja di Kota Tentena menggelar kebaktian untuk mengenang korban dalam peledakan Sabtu kemarin. Menurut Liputan 6 SCTV, di Gereja Sion kebaktian berlangsung khidmat dan dihadiri para jemaat yang masih terlihat berduka. Jemaat yang mengikuti kebaktian kali ini juga meluber hingga di halaman gereja. Pendeta Tumonggi dalam kotbah mengutuk keras insiden tersebut. Namun, Tumonggi meminta para jemaat menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada polisi.
Menteri Dalam Negeri M. Ma`ruf dan Menteri Agama M. Maftuh Basyuni hampir bersamaan telah mengunjungi lokasi peledakan dan korban yang dirawat di Rumah Sakit Tentena. Dalam kesempatan ini, mereka masing-masing sama-sama meminta warga untuk tak terpancing isu suku, agama, ras, dan antar golongan yang sengaja dilakukan untuk membuat suasana kacau di wilayah Poso. Kedua menteri juga sempat bertemu tokoh masyarakat dan agama dari dua komunitas di sana, yakni Kristen dan Islam.
Nofem Dini
|