Ribuan Umat Hadiri Paskah Oikumene di Atambua
Sekitar 2.000 umat dari berbagai agama di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara, menghadiri perayaan Paskah Oekumene
Wednesday, May. 4, 2005 Posted: 4:46:14PM PST
Sekitar 2.000 umat dari berbagai agama di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara, menghadiri perayaan Paskah Oekumene, di Gereja Kristen Polykarpus Atambua, Selasa, 3 mei 2005. Kegiatan yang diselengarakan Forum Kerja sama Pemuka Agama (FKPA) Kabupaten Belu dan TTU ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan persaudaraan antarumat beragama di kedua wilayah.
Liturgi Paskah dipimpin Pdt. Nikolas Bunga, S.Th, dan dimeriahkan koor dari Gereja Katedral Maria Immaculata Atambua, Paduan Suara dari Gereja Katolik Kefamenanu, irama musik qasidah dari perkumpulan remaja Masjid di Atambua, dan paduan suara pemuda.
Uskup Atambua, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, dalam kotbahnya mengangkat tema bagaimana peran Yesus yang merendahkan dirinya dengan membasuh kaki para murid-muridNya. Ia menyatakan, para pejabat juga turut merendahkan dirinya mengikuti keteladanan Yesus.
Hadir pada acara antara lain Ketua FKPA Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, Ketua MUI Kabupaten Belu Haji Muhammad Hasan, Ketua Sinode GMIT NTT Pdt. Dr. Ayub Ranoh, Bupati Belu Drs. Joachim Lopez, Wakil Bupati Belu drg. Gregorius Mau Bili, Ketua DPRD Belu Gabriel Dermawan, Kapolres Belu, AKBP Drs. Ekotrio Budhiniar, para wakil dari pimpinan gereja-gereja Kristen, dan sejumlah rohaniwan Katolik, Kristen Protestan, Islam, Hindu dan Budha.
Ketua Sinode GMIT NTT, Pdt. Dr Ayub Ranoh mengatakan, kegiatan Paskah Oikumene itu merupakan suatu sejarah karena biasanya hanya dilaksanakan oleh umat Kristiani. "Saya kira FKPA sudah meletakkan sejarah. Apa yang dilaksanakan ini merupakan dasar toleransi aktif. Artinya, semua umat bersepakat untuk hidup secara berdampingan dengan tidak saling mengganggu," katanya.
Menurutnya, perayaan ini memiliki nilai yang paling hakiki dimana setiap umat yang berkumpul berbeda agama tetapi memiliki pandangan bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang satu dan sama.
Nofem Dini
|