Mahasiswa Nias di Surabaya Menggelar Doa Bersama
Mahasiswa Berharap Pemerintah Memperbaiki Jaringan Telekomunikasi Agar bisa Menghubungi Keluarga
Friday, Apr. 1, 2005 Posted: 11:08:38AM PST
Gempa bumi yang terjadi di Nias, mengundang sejumlah mahasiswa asal Nias yang sedang belajar di Surabaya untuk melakukan doa bersama di asrama Duolos Pondok Maritim pada Kamis, 31 Maret 2005. Mereka berdoa untuk sanak saudara mereka yang belum dapat berkomunikasi hingga saat ini.
Para mahasiswa berharap dan berdoa agar keluarganya selamat dari bencana gempa bumi. Serly Yanti Harefah, mahasiswi teologia di sebuah universitas Surabaya mengaku hilang kontak dengan orang tua serta tujuh adiknya. Keluarganya tinggal di Jalan Diponegoro, Desa Sifaleta, Kecamatan Gunung Sitoli, Sumut. "Saya tidak tahu kabar papa, mama dan adik saya. Sampai sekarang mereka belum bisa dihubungi," ujar Serly, sedih. Demikian menurut keterangan media Liputan6 di Jakarta.
Jumlah warga Nias di Surabaya, Jawa Timur cukup banyak. Tercatat 400 mahasiswa dan 300 kepala keluarga asal Nias menetap dan melakukan studi disana.
Mereka berharap pemerintah segera menginformasikan kondisi para korban gempa dan dapat memperbaiki jaringan telekomunikasi yang putus saat dihantam gempa berskala 8,7 Richter pada Senin silam. Daerah yang harus diperbaiki adalah beberapa pendesaan yang berada dibagian selatan dan tengah Pulau Nias, selama ini desa tersebut jauh dari pantauan.
Eva N.
|