PGI: Gereja-gereja agar Bersikap Netral Menghadapi Pilkada
PGI harus memandu gereja dalam mengambil sikap, kata Luhut Panjaitan
Thursday, Mar. 31, 2005 Posted: 1:38:27PM PST
Akan berlangsungnya pilkada di Indonesia, Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang berlangsung tanggal 20-24 Maret 2005 di Denpasar, Bali menyerukan agar gereja-gereja tampil dengan kekuatan moral untuk menjaga kenetralan. Mereka berseru agar gereja tidak berpihak pada kepentingan politik, pribadi atau kelompok tertentu tetapi mendorong proses pemilihan yang demokratis sehingga pemimpin yang terpilih adalah mereka yang berkualitas baik moral maupun intelektual, berpihak pada kepentingan rakyat banyak dan tidak terjebak untuk mengedepankan kepentingan yang primordialistik. Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Umum PGI, Pdt Wienata Sairin di Jakarta.
PGI juga menyerukan agar pemerintah pusat dan daerah tetap teguh dan ikut serta dalam memperjuangkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, menegakkan keadilan, demokrasi dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut keutuhan bangsa seperti kasus Ambalat, masalah Aceh, Papua, Poso, Mamasa dan Ambon dengan arif dan bijaksana sehingga tidak menimbulkan korban sia-sia.
Juga dinyatakan, Gereja-gereja di Indonesia menyatakan keprihatinannya yang mendalam dengan adanya kenaikan BBM berikut dampak kenaikan tersebut yang telah membuat perekonomian masyarakat miskin semakin lemah. Gereja perlu ikut serta secara proaktif untuk turut mengawasi penyaluran dana kompensasi BBM tepat dan terarah pada rakyat kecil serta berguna bagi rakyat.
Sidang MPL kali ini juga peringatan HUT ke-68 jemaat GKPB Bongan dan penahbisan gedung gereja yang dihadiri 180 utusan dan undangan dari seluruh Indonesia. Ikut serta sebagai narasumber PGI, Letnan Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan dan Dr John Pieris.
Panjaitan mengatakan pentingnya PGI untuk terus-menerus mengembangkan kepemimpinan yang solid. PGI juga harus memandu gereja-gereja dalam mengambil sikap terhadap perkembangan masyarakat dengan menyampaikan suara kenabian. Ia mengatakan, gereja-gereja harus terus di dorong untuk makin memantapkan jati diri sebagai kekuatan moral sehingga tidak terlibat dalam transaksi politik apa pun bentuk dan wujudnya.
Sidang MPL PGI telah menetapkan dua orang anggota Majelis Pertimbangan PGI yaitu Pdt Dr J Hutauruk dan Drs Engkesman R Hillep. Dengan demikian MP PGI periode 2004-2009 telah lengkap anggotanya menjadi lima orang yaitu Prof Dr Bungaran Saragih, Inget Sembiring, Pdt Dr Pudjo St Abednego, Dr J Hutauruk dan Drs Engkesman R Hillep.
Sidang juga telah menerima keanggotaan gereja yang baru yaitu Gereja Kristen Abdiel yang berpusat di Surabaya menjadi gereja anggota PGI ke-81.
Nofem Dini
|