Papua Menjadi Fokus WCC di Sesi Ke-61 UNHCR
Konsili Gereja-gereja Sedunia akan berfokus pada masalah ekonomi, sosial dan HAM dari rakyat Papua
Saturday, Mar. 19, 2005 Posted: 6:49:15AM PST
|
Umat Kristiani Papua menghadiri kebaktian di tenda akibat gempa yang melanda Papua pada bulan Desember 2004 yang lalu. (Reuters) |
Masalah ekonomi, sosial dan Hak Asasi Manusia (HAM) rakyat Papua akan menjadi fokus utama dari Konsili Gereja-gereja Sedunia (World Council of Churches-WCC) dalam sesi ke-61 dari Komisi PBB untuk HAM (United Nations Commission on Human Rights- UNCHR).
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini juga Konsili Gereja-gereja Sedunia akan membantu perwakilan-perwakilan HAM dari seluruh dunia untuk menghadiri sesi yang akan berlangsung dari tanggal 12 Maret-22 April. Delegasi-delegasi WCC yang akan datang kali ini berasal dari: Papua, Nigeria, Pakistan, Nepal, Guatemala dan Kolombia.
WCC memberikan sebuah pernyataan tertulis kepada UNCHR dalam suatu agenda mengenai sosio-ekonomi dan hak kultural. Didalamnya, WCC meminta komisi untuk menginformasikan kepada pemerintah Indonesia, bahwa ukuran yang digunakan saat ini untuk memisahkan provinsi Papua berlawanan dengan keinginan masyarakat, hanya akan menuntun pada penyangkalan hak-hak budaya dan sosio-ekonomi mereka.
WCC juga meminta komisi untuk mendesak pemerintah untuk memastikan provinsi Papua mendapatkan bagian dari penjualan yang didapat dari eksploitasi sumber-sumber alami yang mereka miliki.
Sebuah studi mengenai hak-hak ekonomi, sosial dan kultural dari masyarakat Papua yang diawasi oleh gereja-gereja Jerman dengan WCC dan akan dijalankan oleh para akademisi dan pembela HAM, akan diluncurkan pada konferensi dan akan ditunjukkan kepada publik pada hari Kamis, 31 Maret. Pada tanggal 2-4 April, para perwakilan dari badan-badan berdasarkan iman termasuk WCC akan menghadiri sesi ke-61 untuk bersama-sama menentukan strategi mengenai hak asasi manusia rakyat Papua.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://wcc-coe.org/wcc/english.html
Eva N.
|