Presiden SBY : Tahun 2005 Sebagai Tahun Solidaritas
Menyusul Bencana Alam Yang Terjadi di Beberapa Daerah Selama Tahun 2004, Presiden Mencanangkan Tahun 2005 Sebagai Tahun Solidaritas dan Kebersamaan
Monday, Jan. 3, 2005 Posted: 8:45:45PM PST
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan tahun 2005 sebagai tahun solidaritas dan kebersamaan, menyusul bencana alam yang terjadi di beberapa daerah selama tahun 2004.
Di penghujung tahun 2004, Indonesia mengalami musibah bencana terbesar sepanjang sejarah. Gempa melanda Alor (Nusa Tenggara Timur), Nabire (Papua), dan yang paling dahsyat gempa tektonk disertai gelombang tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara (Sumut).
"Saya mengimbau segenap lapisan masyarakat, marilah kita tinggalkan tahun 2004 dengan renungan yang jernih, jujur dan penuh pembelajaran. Mari kita sambut tahun 2005 dengan penuh harapan dan kerja keras untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Marilah kita melangkah ke depan dengan penuh optimisme dan keyakinan menuju hari depan yang lebih baik," kata Presiden saat memberi pidato akhir tahun, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat 31 Desember 2004.
Sepanjang tahun 2004 memang tercatat berbagai karya dan prestasi yang patut disyukuri. Tetapi patut dicatat juga tragedi dan cobaan yang dialami secara bersama. Sepanjang tahun 2004 ini, di samping terjadi kecelakaan transportasi yang merenggut jiwa, negara juga ditimpa berbagai musibah bencana alam.
"Belum selesai kita menangani akibat gempa bumi di Nabire yang terjadi dua kali di tahun 2004, kemudian juga di Alor, tiba-tiba gempa dahsyat yang disusul gelombang tsunami terjadi di sebelah barat Pulau Sumatera yang menimbulkan puluhan ribu korban jiwa dan kerusakan yang sangat dahsyat, terutama di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara," paparnya.
Yunita Tjokrodinata
|