PBB: Asia Sangat Membutuhkan Bantuan
Wednesday, Dec. 29, 2004 Posted: 1:54:25PM PST
Negara-negara yang berada di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Timur yang terkena bencana gempa berkekuatan 9,0 pada skala Richter dan gelombang tsunami membutuhkan bantuan dalam jumlah besar sesegera mungkin.
Untuk membantu negara-negara yang terkena bencana ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengoperasikan bantuan kemanusiaan terbesar yang pernah dilakukannya.
Telah tercatat 11 negara yang terkena imbas bencana ini dengan jumlah korban tewas sedikitnya 55.000 orang. Rincian jumlah korban tersebut: Indonesia 27.174 orang, Sri Lanka 18.706 orang, India 9.400 orang (sekitar 7.000 orang di Pulau Andaman dan Nicobar), Thailand 2.000 orang, Malaysia 65 orang, Maladewa 70 orang, Somalia 100 orang, Tanzania 10 orang, Seychelles tiga orang, Myanmar 90 orang, dan Bangladesh dua orang.
Jumlah korban tewas ini diperkirakan akan terus meningkat karena masih banyak korban hanyut yang mulai ditemukan satu demi satu di jalan, tepi pantai, di atas pohon, di bawah reruntuhan dan puing bangunan, serta yang ikut hanyut dengan sampah.
Banyak juga korban yang ditemukan menumpuk di dalam kamar hotel dan ruang makan hotel karena tidak sempat menyelamatkan diri. Kondisi tubuh para korban yang ditemukan di tepi Pantai Phuket menggembung dan robek terkoyak. Sejak kemarin staf perwakilan berbagai negara mulai berdatangan ke Thailand dan Sri Lanka untuk mengidentifikasi warganya.
"Kami harapkan kerja sama dengan pemerintah setempat agar bantuan yang masuk benar-benar didistribusikan kepada yang berhak. Mereka kehilangan semuanya dan kini hidup dalam kesulitan," kata Egeland.
Bantuan kemanusiaan lainnya masih terus dikirim dari berbagai negara ke 11 negara yang mengalami bencana. Kedutaan Besar AS di Indonesia telah menyediakan dana diserahkan kepada Palang PMI. Dana itu akan diarahkan sebagai bantuan darurat, seperti perlengkapan hidup darurat, air minum, tenda, dan tim penyelamat. Bantuan tambahan dari Badan Pembangunan Internasional AS juga disalurkan melalui sejumlah LSM.
Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu), Yuri Thamrin, menjelaskan, Deplu akan membantu koordinasi bantuan dari masyarakat internasional, antara lain dengan memberikan fasilitas konsuler dan koordinasi dengan lembaga terkait serta media.
Banyaknya korban tewas yang masih berserakan dan mulai membusuk kini menjadi ancaman. Wabah penyakit seperti kolera, diare, malaria, hepatitis, dan tipus dikhawatirkan akan segera menyebar. Pasalnya, kondisi kebersihan lingkungan sangat rendah di semua lokasi musibah. "Wabah itu akan menular melalui air, khususnya wabah malaria, diare, dan infeksi pernapasan," kata Hakan Sandbladh, petugas Palang Merah Internasional di Jenewa.
Nofem Dini
|