Operasi Intelijen Amankan Natal dan Tahun Baru
Pengamanan menyambut Natal dan Tahun Baru akan dilakukan satuan tugas yang melibatkan intelijen Polri, TNI, dan BIN. Satgas ditempatkan di provinsi rawan, seperti Papua, Maluku, dan Sulteng.
Tuesday, Dec. 21, 2004 Posted: 11:04:34PM PST
Dalam Sidang Kabinet Terbatas di kantor Presiden pada Senin 20 Desember, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Polhukam ) Widodo AS mengatakan, untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, selain Operasi Lilin yang digelar Polri juga ditingkatkan operasi intelijen di seluruh Indonesia.
Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar di tempat yang sama mengatakan, aparat keamanan siaga penuh mengamankan Natal dan Tahun Baru.
Pengamanan daerah-daerah pascakonflik menjadi prioritas, tentu saja dengan tetap memperhatikan pengamanan di daerah lainnya. Aparat kepolisian menggelar dua per tiga kekuatan untuk pengamanan ini
"Tanpa mengurangi kesiapsiagaan dan kewaspadaan aparat kepolisian di seluruh Indonesia masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan. Sejumlah informasi tetap ditindaklanjuti dan Polri terus mendalami berbagai hasil intelijen. Kami tidak mau nantinya kecolongan," katanya.
Dia mengakui, belum tertangkapnya dua buronon dalam aksi-aksi terorisme, yakni Noordin M Top dan Dr Azahari, tetap menjadi ancaman yang cukup serius karena mereka mampu mempengaruhi dan merekrut anggota baru, sekaligus juga mampu merakit bom yang cukup canggih.
"Memang orang-orang itu menjadi target kita. Sepanjang yang bersangkutan masih di luar dan belum tertangkap, akan tetap menjadi ancaman,'' katanya.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Paiman mengimbau warga yang mengikuti kebaktian Natal dan Tahun Baru di gereja agar cukup membawa barang atau tas seperlunya, yang tidak terlihat besar atau berlebihan.
"Imbauan ini sebagai upaya mengantisipasi kecurigaan atau kekhawatiran atas ancaman teroris. Warga juga diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan dan sebaliknya pesan kamtibmas ini jangan menambah beban lingkungan karena semuanya untuk kepentingan bersama," kata Paiman kepada Pembaruan, Selasa (21/12) pagi.
Menurut Paiman, pengamanan Natal dan Tahun Baru telah disiapkan oleh jajaran Polri mulai dari tingkat Pospol, Polsek, Polres dan Polda dengan di-back up penuh oleh Mabes Polri yang senantiasa terus membuka koordinasi dengan pimpinan Polri di wilayah.
Untuk gelar pasukan Polri secara serentak menjelang perayaan Natal Kapolri Jenderal Pol Da'i Bachtiar menyerahkannya kepada masing-masing Polda atau Polres dengan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait ditambah peran serta masyarakat. Didi Widayadi selama dua hari, Senin dan Selasa (20-21/12) mendapat tugas sebagai koordinator Rapat Kerja Kepala Bidang (Kabid) Humas seluruh Polda di Mabes Polri yang dibuka oleh Wakapolri Komjen Pol Adang Dorodjatun.
Gereja-gereja di Jakarta Barat diimbau memakai detektor untuk pengamanan kebaktian atal 2004 dan Tahun Baru 2005.
Menurut Kepala Suku Dinas Tramtib dan Linmas Pemkot Jakbar, Sukarno, Senin, alat tersebut dibutuhkan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Bentuknya hanya imbauan, bukan kewajiban, karena kemampuan masing-masing gereja berbeda-beda," ujarnya.
Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru yang bertajuk Operasi Lilin, Sukarno mengemukakan, tidak hanya gereja yang menjadi pusat perhatian pengamanan, tapi juga tempat-tempat ibadah lainnya, pusat perekonomian, tempat hiburan, rumah sakit, gardu listrik, dan objek-objek vital lainnya.
Next Page: 1 | 2 |
Nofem Dini
|