Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5 : 37).
Search
Arsip Berita
Web
 
Advanced Search
Enhanced by
Home
Arsip
Dunia
Gereja
Ministri
Misi
Pendidikan
Budaya
Masyarakat
Arsip
NGO
Kasus Pengadilan
Etika & Hak
Agama
Bangsa
Hidup
Editorial
Customer Service
Info Iklan
Media Kit
Bookmark
Interaktif
Hubungi Kami
Kristiani Pos
Tentang Kami
Syarat dan Kondisi
Administrasi
 
 
Home > Society  > Nation
 

Presiden: Agama Bukan Hanya Simbol

Saturday, Dec. 11, 2004 Posted: 4:41:56PM PST

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau semua pemuka agama dan umat beragama agar melihat agama sebagai nilai atau norma, bukan sekedar simbol. Norma atau nilai moral itu universal dan inheren dalam kehidupan manusia.

"Saya mengerti, ada perbedaan di antara agama-agama. Tetapi mari kita cari persamaannya, yakni nilai-nilai moral dari setiap agama," kata presiden pada Sidang Raya XIV Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

Presiden berbicara pada 1 Desember kepada 700 peserta dan pengamat yang menghadiri sidang di Caringin, Bogor, dengan tema "Berubahlah oleh Pembaharuan Budimu" itu.

Menurut presiden, orang yang mematuhi norma moral berarti mengerjakan kemanusiaan sejati. Sebaliknya, orang yang meninggalkan norma moral berarti merusak kemanusiaan. Presiden juga menyebut melemahnya moral bangsa sebagai isu bersama. Oleh karena itu, katanya, peluang kerjasama di kalangan umat dari berbagai agama akan terbuka.

Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme -- yang menjadi prioritas pemerintah baru -- sangat berkaitan dengan nilai-nilai moral yang didukung oleh suatu sistem hukum yang kuat, kata presiden. Presiden optimis bahwa Indonesia, sebuah negara mayoritas Muslim, akan keluar dari masalah tersebut. "Yang penting, semua harus bekerja keras, bijak, dan cerdas untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik," katanya kepada peserta.

Pendeta Nathan Setiabudi, Ketua PGI (yang akan segera mengakhiri jabatannya), mengatakan kepada UCA News 3 Desember, ia setuju dengan pendapat presiden. Namun ia yakin bahwa simbol-simbol tetap penting dalam agama. "Tanpa simbol-simbol, umat tidak dapat dipersatukan. Tapi tentu saja simbol-simbol ini bukan simbol-simbol kosong," jelasnya.

Meskipun demikian, Setiabudi mengakui bahwa Gereja di Indonesia masih didominasi oleh simbol-simbol. "Oleh sebab itu, agama-agama harus membimbing umatnya agar mereka bisa menjembatani kesenjangan antara simbol-simbol dan nilai-nilai," lanjutnya. Pemuka agama Protestan itu mengamati bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya beragama dan berkeyakinan, tapi seringkali hal ini tidak tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka.

"Tempat-tempat ibadah selalu penuh, tapi korupsi dan konflik antaragama terus terjadi," kata Pendeta Setiabudi. Ia menyarankan agar Gereja menghubungkan tindakan religius simbolik dengan kehidupan sehari-hari untuk membentuk kekuatan moral yang dibutuhkan untuk mengatasi korupsi dan penyakit sosial lainnya.

Sementara itu, Zakarias Ngelow, Ketua Sekolah Tinggi Teologi (STT) Indonesia Bagian Timur, mengatakan kepada UCA News 3 Desember, simbol-simbol agama dan formalisme telah menyebabkan berbagai masalah di daerahnya, Sulawesi Selatan. Ia melaporkan bahwa sejumlah kelompok Islam berjuang untuk menjadikan Syariat Islam sebagai hukum positif di propinsi yang 80 persen dari 8 juta penduduknya Muslim tersebut.

"Di sekolah-sekolah negeri, para siswa diwajibkan memberi zakat dan anak-anak perempuan memakai jilbab. Kelompok-kelompok Islam ini mendesak DPR-RI agar memberlakukan Syariat Islam di Propinsi Sulawesi Selatan," katanya.

Next Page: 1 | 2 |


Eva N.

 
Dari Society  
Poso Mencekam Lagi, Dua Siswi Ditembak di Jalan
Di tengah ketatnya penjagaan aparat keamanan pascapembunuhan terhadap tiga siswi SMA Kristen Poso, Sabtu (29/10) lalu, kekerasan bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hari Selasa ...... | more
E-mail
Print-friendly version
Headlines Hari ini
  Saturday, Nov. 12 2005 12:31:49PM PST
Tokoh Islam dan Kristen Perlu Dialog Jujur
Agama Masih Sering Dijadikan Komoditas Politik
Gereja Se-Indonesia Bahas Penutupan Tempat Ibadah
Pdt Damanik Minta Inggris Tekan RI
PGI : Pemerintah Harus Menjamin Pelaksanaan Hak Beribadah [Photo]
Terpopuler
Terjadinya Penganiayaan Anak Kecil di Gereja Pondok Daud Dibantah
Sidney Mohede:Belajar dari Billy Graham
Penembokan Sekolah Sang Timur
Gus Dur Meminta Walikota Tangerang Memberikan Izin Membangun Gereja
Pelayan Lintas Waktu dan Ruang
www.rudiplomirovany.com www.rudiplomirovans.com http://rudiplomirovana.com/--- http://http://rudiplomisty.com/-- http://rudiplomis.com/-- www.rudiplomista.com diploman-doci.com rudiplomista24.com www.rudiplomis24.com www.rudiplomirovan.com http://http://ru-diplomirovanie.com/-- www.ru-diplomirovan.com 9