Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak (Mat 5 : 37).
Search
Arsip Berita
Web
 
Advanced Search
Enhanced by
Home
Arsip
Dunia
Gereja
Ministri
Misi
Pendidikan
Budaya
Masyarakat
Arsip
NGO
Kasus Pengadilan
Etika & Hak
Agama
Bangsa
Hidup
Editorial
Customer Service
Info Iklan
Media Kit
Bookmark
Interaktif
Hubungi Kami
Kristiani Pos
Tentang Kami
Syarat dan Kondisi
Administrasi
 
 
Home > Society  > Nation
 

Dialog Antar-agama Harus Ditindaklanjuti

Para Tokoh Agama Diajak Untuk Memerangi Terorisme

Wednesday, Dec. 8, 2004 Posted: 8:21:22PM PST

Dalam dialog yang digelar di Hotel Sheraton Jogya pada hari Selasa, 7 Desember, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menlu Australia Alexander Downer, Menlu RI Hassan Wirajuda, dan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafi’i Ma’arif menyampaikan pidato sambutannya mengenai perang bersama melawan terorisme.

Dialog antaragama itu diikuti 124 tokoh agama dan 13 negara yang mencerminkan keragaman keyakinan serta agama di Asia Pasifik dan ASEAN.

Acara Dialog dan kerja sama antar-agama yang telah berlangsung di Yogyakarta selama dua hari akan ditutup hari ini dengan ditandai dengan pernyataan bahwa dialog ini harus dilanjutkan dengan tindakan nyata.

Presiden mengajak para tokoh agama yang hadir untuk bersama-sama melawan terorisme. Dikatakan, orang-orang beriman seperti para peserta dialog memiliki tanggung jawab untuk membawa pesan kebenaran, kesatuan, dan harapan hingga ke akar rumput dalam masyarakat.

Tokoh agama menilai, terorisme tidak memiliki akar agama dan bertentangan dengan moralitas.

Perdana Mentri Australia, Downer juga mengatakan bahwa yang dihadapi dunia saat ini adalah perang antara arus utama yang moderat dan pecinta damai melawan minoritas kecil penganut kekerasan. Perang melawan terorisme, katanya, menuntut usaha multidimensi.

Dalam pernyataan bersama, para peserta juga menyatakan komitmen mendalam untuk membangun perdamaian dan sikap saling menghargai perbedaan agama di wilayah Asia- Pasifik. Mereka mengutuk kekerasan dan terorisme yang dianggap sebagai musuh peradaban.

Secara terpisah, Komaruddin Hidayat, pengamat agama dan sosial dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, mengatakan, radikalisme umat beragama dapat dikurangi dengan mengintensifkan dialog antar-agama dan pendidikan. "Harus ada upaya menyadarkan masyarakat bahwa kita hidup dalam rumah tangga besar yang anggotanya memiliki perbedaan," katanya.

Dialog antar-agama ini dianggap telah mencapai tujuannya, yakni mengembangkan saling pengertian dan harmoni di antara komunitas lintas agama di kawasan Asia-Pasifik.

Di masa depan, pengembangan budaya damai dan saling menerima yang didasarkan atas hubungan setara harus lebih dikembangkan melalui pendidikan. Karena itu, pemerintah di kawasan Asia-Pasifik diimbau mendukung inisiatif dialog dan kerja sama antar-agama di masa mendatang.




Nofem Dini

 
Dari Society  
Poso Mencekam Lagi, Dua Siswi Ditembak di Jalan
Di tengah ketatnya penjagaan aparat keamanan pascapembunuhan terhadap tiga siswi SMA Kristen Poso, Sabtu (29/10) lalu, kekerasan bersenjata kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Hari Selasa ...... | more
E-mail
Print-friendly version
Headlines Hari ini
  Saturday, Nov. 12 2005 12:31:49PM PST
Tokoh Islam dan Kristen Perlu Dialog Jujur
Agama Masih Sering Dijadikan Komoditas Politik
Gereja Se-Indonesia Bahas Penutupan Tempat Ibadah
Pdt Damanik Minta Inggris Tekan RI
PGI : Pemerintah Harus Menjamin Pelaksanaan Hak Beribadah [Photo]
Terpopuler
Terjadinya Penganiayaan Anak Kecil di Gereja Pondok Daud Dibantah
Sidney Mohede:Belajar dari Billy Graham
Penembokan Sekolah Sang Timur
Gus Dur Meminta Walikota Tangerang Memberikan Izin Membangun Gereja
Pelayan Lintas Waktu dan Ruang
www.rudiplomirovany.com www.rudiplomirovans.com http://rudiplomirovana.com/--- http://http://rudiplomisty.com/-- http://rudiplomis.com/-- www.rudiplomista.com diploman-doci.com rudiplomista24.com www.rudiplomis24.com www.rudiplomirovan.com http://http://ru-diplomirovanie.com/-- www.ru-diplomirovan.com 9