TUHAN ADA DALAM TIAP HELAI NAPASKU
Saturday, Oct. 23, 2004 Posted: 7:47:23PM PST

Ruth Lidwina Rebecca Tumewu atau yang biasa disapa Becky ini mengaku memiliki waktu luang yang lebih banyak menikmati hari-harinya bersama suami dan kedua buah hatinya. Becky berprinsip bahwa tiap anggota keluarga sadar atau tidak sadar memiliki peran yang besar dalam upaya saling membentuk pribadi. ia juga menyadari bahwa kedua anaknya—Tara Marie Dermawan dan Kayla Zefanya Dermawan—sangat mengharapkan kehadirannya di sisi mereka untuk mengikuti perkembangan diri mereka. Ia ingin mengajarkan keutamaan-keutamaan hidup sebagai orang Kristen kepada anak-anaknya. Oleh karena itu dia berusaha sejak awal mengenalkan figur Yesus kepada anak-anaknya melalui kehidupan doa dan mengikuti misa di gereja secara teratur. Ia mengaku tidak memiliki keinginan yang muluk-muluk dengan perkembangan anak-anaknya. Dia mendampingi mereka tanpa mengikutkan agenda pribadinya untuk kemudian muncul dalam diri anak-anaknya. “Saya membiarkan mereka tumbuh apa adanya tanpa rekayasa,” jelas MC yang disebut-sebut pernah menjadi MC terlaris ini.
Dalam menanamkan kejujuran misalnya, ia sedapat mungkin tidak menipu kedua anaknya. Becky lalu memberi contoh. Kalau Kayla berdiri di salah satu sudut rumah yang gelap, sekali-kali Becky tidak akan menyuruhnya meninggalkan tempat itu dengan alasan di tempat itu ada setan. “Saya hanya bilang, kamu jangan berdiri atau main di situ. Di situ gelap nanti kamu jatuh tersandung. Saya tidak menakut-nakuti, saya selalu ngomong apa adanya.”
Becky memberi contoh lain. Misalnya kalau anak-anaknya mencoba membuka jendela mobil ketika berada di perempatan jalan, Becky melarang. Secara rasional dia memberi penjelasan bahwa kalau jendela mobil dibuka akan ada penjahat yang mengambil atau merampas uang mereka. Dari sini biasanya, lanjut mantan penyiar Radio Prambors ini, akan sangat banyak pertanyaan yang muncul dari mereka. Pertanyaan mereka sering bersifat menyelidik dan bagi orang dewasa merupakan pertanyaan yang remeh, namun memiliki dampak positif bagi anak. Dengan bertanya anak terlatih untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya sambil berpikir kreatif.
Becky rupanya sepaham dengan almarhum Romo Mangun bahwa anak yang pintar bukanlah anak yang pandai menjawab pertanyaan melainkan anak yang pandai membuat pertanyaan dengan baik. “Mungkin jawaban-jawaban kita hanya ditanggapinya dengan o..ya, o..ya, tapi mungkin nanti dia akan ingat, pasti ini yang dimaksud mamaku dulu,” ungkap alumnus Jurusan Ilmu Kependidikan, Universitas Atma Jaya, Jakarta ini dengan suaranya yang serak-serak.
Tentang berbagai predikat yang dilekatkan pada dirinya seperti “wanita paling heboh” atau “MC Terlaris” ia hanya mengatakan, Puji Tuhan. Namun ia melanjutkan bahwa lebih banyak orang lain yang jadual manggungnya jauh lebih padat atau lebih laris. Becky tidak mau mudah tersanjung dengan predikat semacam itu. Dengan rendah hati, ia berujar bahwa dirinya bukanlah yang terlaris atau terheboh. Namun dia mengakui bahwa dia punya ciri khas sendiri. “Saya punya karakter sendiri. Saya punya kelas sendiri dan saya bersyukur saya punya posisi sendiri di hati masyarakat,” ucapnya penuh syukur.
Next Page: 1 | 2 |
|