LAI Gelar Seminar 'Kontroversi Nama Ilahi dalam Alkitab'
Wednesday, Sep. 7, 2005 Posted: 6:00:41PM PST
Maraknya peredaran Kitab Suci Perjanjian Tuhan yang dilakukan oleh Jaringan Gereja-gereja Pengagung Nama Tuhan yang mengganti sebutan nama Allah dengan YAHWEH tak pelak membuat kekhawatiran sendiri bagi pihak Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang selama ini dipercaya pemerintah untuk menterjemahkan Alkitab dalam berbagai bahasa.
“Untuk menjawab kebutuhan ini, LAI melalui Kelompok Kerja Pemuda (KK Pemuda) bekerjasama dengan Pelayanan Anak Hamba Tuhan (PelAHT) GPdI dan disponsori oleh Kanwil Depag Sulut tergerak untuk menggelar seminar sehari,” ungkap Wakil Ketua Pelaksana, Pdt Christ Rorong STh kepada Komentar. Seminar Alkitab 2005 itu bertema ‘Kontroversi Nama Ilahi dalam Alkitab’.
Kegiatan seminar Senin (05/9) kemarin menghadirkan sejumlah pembicara, Konsultan Penerjemahan LAI Jakarta, Dr Anwar Tjen; Gembala penginjil dan dosen Harvest Internasional Kurikulum Jakarta, Pdt Evert Awuy PhD; Dosen Sekolah Tinggi Theologi Indonesia, Pdt Jobert Sumanti ThD; Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Pastor Dr I Made Miasa Pr. Sementara untuk narasumber pembanding akan dihadirkan Ketua Umum Sinode gereja Pimpinan Rohulkudus, Pdt Dr Yohan Mawati MA.
Dalam sambutannya mewakili Gubernur Sulut, Asisten I Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sulut, Drs Is LA Gobel dihadapan ratusan peserta yang memadati ruang Mapalus Kantor Gubernur itu mengatakan bahwa perubahan dan perkembangan masyarakat di era globalisasi ini perlu diimbangi dengan kualitas intelektual dan iman. Pasalnya, dengan bekal ini, masyarakat sebagai warga gereja akan memiliki kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Diharapkan kegiatan seminar ini nantinya akan menghasilkan persepsi yang sama tentang sebutan nama Ilahi dalam Alkitab. Sehingga hasil yang diperoleh tidak menimbulkan konflik antar umat beragama,” tukasnya.
Yunita Tjokrodinata
|