World Vision Bantu Pembukaan Kembali RS Permata Hati Aceh
Rumah Sakit Permata Hati di Aceh kembali dibuka minggu lalu dengan bantuan salah satu organisasi pemulihan dan pengembangan Kristiani terkenal di dunia.
Thursday, Jul. 14, 2005 Posted: 12:35:54PM PST
Enam bulan setelah bencana tsunami tahun lalu merusakkan Rumah Sakit Permata Hati di Aceh, fasilitas medis dibuka kembali minggu lalu dengan bantuan salah satu organisasi pemulihan dan pengembangan Kristiani terkenal di dunia.
World Vision menyumbangkan berbagai hal yang diperlukan untuk rumah sakit yang berlokasi di Ulee Lheue, Banda Aceh itu, termasuk 50 tempat tidur pasien, sebuah ambulans, pharmaceutical, instrumen operasi penting, sebuah mesin elektro kardiografi, sebuah mesin vacuum extractor dan peralatan sterilisasi.
Saat ini, 600 orang dari desa Punge Blang Oi tinggal di RS Permata Hati. Orang-orang yang tidak lagi mempunyai tempat tinggal itu diharapkan segera akan dapat kembali ke desa mereka. RS itu juga melayani komunitas-komunitas lain di Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Saya benar-benar berterima-kasih kepada World Vision yang membantu kami sampai saat ini. Pembukaan kembali rumah sakit ini dapat menolong banyak orang yang membutuhkan pertolongan kami," kata Dr. Marzuki, direktur rumah sakit itu.
Setelah tsunami merusakkan rumah sakit bertingkat dua itu, kebanyakan peralatan rumah sakit hancur dan peralatan yang tersisa tidak dapat dipakai lagi. Sembilan belas staf rumah sakit dilaporkan masih hilang.
Saat ini, sekitar 75 persen dari rumah sakit itu telah dibangun kembali dan lebih dari 25 staf telah dapat menangani pasien. Sebuah tim dokter yang termasuk seorang spesialis medis, ahli pediatrik, obstetrician, urologist dan dokter umum akan bekerja di RS Permata Hati itu.
Selain World Vision, Islamic Relief dan North West Medical Teams adalah dua kontributor utama untuk rumah sakit tersebut.
Sementara itu, World Vision juga membantu sejumlah rumah sakit lain di propinsi Aceh. Delapan ambulans, 250 tempat tidur pasien, peralatan medis dan peralatan lainnya telah diberikan ke beberapa rumah sakit dan klinik di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
World Vision juga telah membantu mendirikan delapan Posyandu di Banda Aceh. Keperluan medis dan peralatan telah disediakan untuk posyandu melalui pusat kesehatan medis Meuraxa.
Tim kesehatan Respon Tsunami itu memulai programnya di propinsi Aceh pada bulan Januari. Program itu bertujuan untuk memulihkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan dasar untuk komunitas yang terpengaruh bencana tsunami.
Sandra Pasaribu
|