Wawancara: Sekretaris Umum PGPI Pendeta Soehandoko
Tuesday, Mar. 8, 2005 Posted: 9:09:01PM PST
|
Pdt. Soehandoko W, MA dari Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia ( PGPI ). |
Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) yang dibentuk pada tanggal 14 September 1979 di Surabaya merupakan wadah persekutuan antar gereja. PGPI yang berkedudukan di Jakarta, tercatat sebagai salah satu anggota dari Forum Komunikasi Lembaga Gerejawi Aras Nasional
(Forkom LGAN).
Kepada Kristiani Pos, Sekretaris Umum PGPI, Pdt. Soehandoko Wirhaspati menceritakan singkat perjalanan PGPI dan perkembangannya di Indonesia. Demikianlah isi wawancara:
Bagaimana sejarah terbentuknya PGPI di Indonesia?
PGPI awalnya bernama Dewan Pantekosta Indonesia. Dahulu, keberadaannya sempat dianggap sekte atau aliran sesat karena penggunaan bahasa roh dalam ibadah. Tapi seiring pertumbuhan, gereja-gereja aliran Pantekosta mulai diterima dan diakui secara resmi oleh Dirjen Bimas Kristen dan gereja-gereja lain. Tahun 1998, Istilah Dewan Pantekosta mengalami perubahan nama menjadi PGPI karena penggunaan kata Dewan terlalu tinggi kedudukannya.
Hingga saat ini, PGPI aktif terlibat dalam berbagai kegiatan persekutuan antar gereja yang bersifat keagamaan dan telah beberapa kali mengikuti Musyawarah Besar PGPI.
Apa yang melatar-belakangi pergantian nama tersebut?
Karena untuk melaksanakan panggilanNya, yaitu persekutuan, pela-yanan dan kesaksianNya sebagai Gereja yang Esa, maka gereja-gereja Kristen Pentakosta se-Indonesia yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Gereja-gereja Kristen Pantekosta Indonesia dan Persekutuan Pantekosta Indonesia, pada bulan Oktober 1998 sepakat untuk berubah nama menjadi Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia.
Apa visi dan misi dari PGPI ?
Sebagai wadah kesatuan bersama dalam PGPI, kita mengimplementasikan kebenaran Firman Tuhan yang imperatif, yaitu yang diambil dari Efesus
4:3–6 ( Berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu Tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu Tuhan, satu Iman, satu Baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang diatas semua dan oleh semua dan di dalam semua). Jadi intinya, PGPI menekankan pada Karya Roh Kudus ditengah-tengah umat.
Apa harapan terbentuknya PGPI yang baru ini ?
Diharapkan PGPI bisa tampil lebih baik lagi lewat membangun kebersamaan karena kita semua sebagai umat Kristiani ingin membangun gereja yang esa dan dewasa di Indonesia dalam organisme Tubuh Kristus serta membangun manusia Indonesia seutuhnya baik rohaniah maupun jasmaniah.
Apakah PGPI juga menjalin kerjasama dengan organisasi Kristiani yang lain?
Ya. PGPI yang saat ini memayungi 70 gereja, setuju untuk bergabung dalam Forkom LGAN sebagai suatu wadah kebersamaan yang dapat mempersatukan dan memperat hubungan lewat musyawarah bersama menyelesaikan atau mendiskusikan suatu
masalah. Forkom LGAN ini bisa menjadi langkah awal bagi 7 denominasi lain untuk membaur dan turut peduli terhadap perkembangan gereja dan isu-isu yang dihadapi gereja.
Bulan Mei 2005 nanti akan diadakan NPC, bagaimana tanggapan Pendeta terhadap acara ini?
Saya menyambut baik event besar seperti ini, karena hanya lewat kekuatan doalah yang bisa membawa bangsa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik dan nilai-nilai Kerajaan Allah dapat dinyatakan di segala aspek kehidupan masyarakat (sosial, ekonomi, politik, keamanan, dll ).
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|