Gema Sangkakala, Duta Paduan Suara Indonesia yang Bermula dari Hobi
Tuesday, Oct. 4, 2005 Posted: 10:41:48AM PST
|
Paduan Suara Gema Sangkakala saat meraih medali emas dan perak pada Choir Olympics III di Bremen, Jerman, Juli 2004. (Suara Pembaruan) |
Paduan suara (PS) Gema Sangkakala Manado bukanlah nama baru pada ajang seni paduan suara di Indonesia. Apalagi ketika paduan suara kebanggaan masyarakat "Nyiur Melambai" Sulawesi Utara (Sulut) itu mampu meraih medali emas dan perak pada Choir Olympics III di Bremen, Jerman, Juli 2004 lalu. Bermaterikan 45 orang penyanyi dengan pimpinan sekaligus konduktor Wenny Pantouw, PS Gema Sangkakala berhasil mengukir prestasi di ajang paling bergengsi taraf dunia.
Prestasi yang diraih PS Gema Sangkakala tergolong spektakuler. Choir Olympics itu merupakan kompetisi internasional pertama yang diikuti Gema Sangkakala. Sebelumnya paduan suara ini hanya mampu melanglang buana dari satu festival ke festival yang lain di Indonesia.
Pertama kali tampil di ajang internasional, Gema Sangkakala langsung meraih sukses dengan predikat terbaik. Dua medali berhasil diraih. Medali emas untuk kategori Mixed Chamber Choir dan medali perak untuk kategori Musica Sacra Acapella. Pada kesempatan itu juga, PS Gema Sangkakala menjadi model pada workshop Prof Andre de Quadros di Bremen, Jerman.
Wenny Pantouw kepada Pembaruan di Manado belum lama ini menjelaskan, prestasi yang diraih di Bremen memberikan perubahan yang besar bagi perjalanan Gema Sangkakala. "Kami tidak hanya melihat ini sebagai prestasi Gema Sangkakala belaka, tapi ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Selain kami, kelompok vokal lainnya seperti Elfa's Singer juga berhasil meraih prestasi gemilang,"tuturnya.
Dijelaskan, kehadiran paduan suara pimpinannya di ajang internasional tersebut membuat surprised bagi banyak orang. Terutama ketika pengumuman juara disampaikan. Sejumlah penonton sempat bertanya, dari mana asal paduan suara ini. Apakah Manado khususnya, dan Indonesia pada umumnya termasuk daerah dan negara yang maju di bidang seni.
Apapun pertanyaan yang disampaikan, semuanya bisa terjawab dengan kegemilangan prestasi Gema Sangkakala. Wenny dan kelompok paduan suara yang berasal dari Kawasan Timur Indonesia itu mampu mencatat sejarah penting dalam perjalanan kompetisi Choir Olympics.
Prestasi yang diraih Gema Sangkakala tidak membuat mereka takabur. Mereka terus melakukan latihan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi. Pada Oktober 2005 ini, PS Gema Sangkakala berencana mengikuti ajang internasional yang kedua pada 6th Internasional Choir Competition Secular and Sacred Music, 12-16 Oktober 2005 di Riva de Garda, Italia. Dengan bermaterikan kelompok yang sama, paduan suara ini bertekad mengukir kembali prestasi di ajang pemanasan, sebelum terjun pada Choir Olympics IV di Xianmen, Cina, tahun 2006 mendatang.
"Kita akan berupaya maksimal agar Gema Sangkakala semakin dikenal dan menjadi duta Indonesia di tingkat internasional," kata Wenny. Guna memaksimalkan penampilan mereka, personil Gema Sangkakala melakukan latihan intensif. Bahkan sebelum berangkat ke Italia paduan suara ini akan melaksanakan konser di Jakarta sekaligus memohon doa restu dari masyarakat Indonesia.
Wenny menuturkan dukungan masyarakat Sulut kepada PS Gema Sangkakala sangat besar. Gubernur Sulut Sinyo Sarundajang, Wakil Gubernur Freddy Sualang, serta para anggota DPRD Sulut terus mendukung kelompok paduan suara ini. Diakuinya, mengikuti kompetisi tingkat dunia membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun demikian, berkat dukungan semua pihak baik di Sulut maupun warga Sulut yang berkarir di Jakarta, semua hambatan keuangan dapat teratasi.
Next Page: 1 | 2 |
Shinta Marthawati
|