"Pulang", Drama Musikal dari "Hosanna Ministry & Friend"
Monday, Aug. 22, 2005 Posted: 5:12:33PM PST
|
Nina (kiri) dalam keadaan mabuk dinasihati rekannya untuk pulang ke rumah orangtuanya. Adegan ini merupakan bagian dari pementasan drama musikal "Pulang", di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (19/8) malam. (SP) |
Pulang, judul lakon yang pendek. Tapi jelas mengundang tanya. Apa di balik makna kata pulang itu? Pulang ke mana? Lepas dari berbagai komentar yang mungkin muncul dari pertanyaan itu, Pulang, dalam dunia drama dan teater punya daya getar yang hebat.
Adalah Wynyard Browne yang dengan baik menulis sebuah naskah berjudul The Holly & The Ivy. Kalender menunjukkan tahun 1952 ketika Browne menyelesaikan karyanya itu. Pria yang dilahirkan di London pada 1911 mungkin tidak mengira kalau karyanya akan mendapat sambutan luas ke dunia pentas.
Jumat (18/8) malam di Taman Ismail Marzuki (TIM), Hosanna Ministry & Friend mementaskan karya Browne itu. Bukan upaya yang gampang. Itu pasti. Apalagi sebagian publik di Indonesia bisa jadi masih mengenang akting-akting Didi Petet dan Niniek L Karim yang pernah memainkan Pulang dalam garapan maha guru teater di Indonesia, Teguh Karya. Ops jangan lupa, pementasan Pulang yang disiarkan Televisi Republik Indonesia itu, juga menampilkan akting Rini S Bono yang memikat.
Varian Adiguna ternyata mampu menggarap dan mengadaptasi kisah Pulang sesuai dengan semangat Hosanna Ministry. Dalam keterangan tertulisnya, panitia menyebutkan, Hosanna Ministry adalah pelayanan dalam bidang seni kreatif. Kelompok itu berupaya untuk senantiasa mengingatkan soal perlunya hubungan yang dekat antara manusia dengan sang pencipta. Manusia bukan hanya harus terus berupaya dekat dengan penciptanya tapi juga harus mampu menjadi berkat bagi sesama.
Pertunjukan drama musikal Pulang dibuka dengan adegan di sebuah tempat hiburan. Musik, minuman keras dan tentu saja perempuan penghibur dan pria-pria penghamba kenikmatan sesaat. Varian Adiguna cukup jeli menampilan tari dan nyanyian pada adegan ini. Lho namanya di tempat hiburan. Lagu dan tari penghibur jarang terlewatkan. Panggung terisi penuh. Pojok bar dengan pelayannya. Meja-meja dan para pengunjung serta para perempuan malam.
Nina, ya, Nina, tokoh utama dalam lakon Pulang berada di sana. Mabuk. Nina (Imelela Setiawan) adalah perempuan gelisah. Ia hamil. Pacarnya kabur. Nina mengejar dan mencari sang pacar hingga ke Jakarta. Lagi pula ia takut ayahnya tahu soal kehamilannya.
Panggung beralih ke adegan keluarga Nina di kota lain. Penggantian satu adegan ke adegan lain dilakukan dengan baik. Lampu meredup lalu kemudian mati dan ketika menyala sudah ada Lisa (Ikayani Budianto), kakak Nina di sana. Lengkap dengan perdebatan dengan pacarnya yang mengajak menikah.
Muncul pula tokoh ayah, Om dan Tantenya. Semua membicarakan nasib Nina. Lagu-lagu Pulang yang dibawakan Swanny Kurnia mengalir dengan baik. Dari sudut akting, rata-rata para pemain belum bermain maksimal. Tapi keberanian sang sutradara mengangkat naskah Pulang harus mendapat penghargaan.
Sumber: Suara Pembaruan
Shinta Marthawati
|