Pembinaan Penatua HKBP : Penatua Harus Implementasikan Visi & Misi Gereja
Penatua mempunyai andil yang besar dalam mewujudkan Visi dan Misi HKBP, bahkan lebih dalam ditekankan bahwa penatua merupakan ujung tombak dalam pelayanan di HKBP
Tuesday, Oct. 25, 2005 Posted: 7:58:45AM PST
|
(Foto: HKBP) |
Penatua HKBP harus berperan aktif dalam membangun pelayanan di tengah-tengah masyarakat. Pelayanan yang bersifat inklusif, dialogis dan terbuka terbuka sangat diharapkan dapat hadir dari penatua-penatua HKBP dalam setiap aras dimensi pelayanan gereja. Dimana suara kenabian harus diperdengarkan demi tegaknya Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini. Suara nabiah mempunyai peran dan sikap yang kritis terhadap berbagai persoalan yang bernuansa krisis yang sungguh-sungguh harus terbangun oleh karena dasar kasih Kristus.
Hal itu diungkapkan dalam pertemuan Pembinaan Sintua (Penatua) se-HKBP Distrik XVI Humbang Habinsaran tanggal 19-20 Oktober 2005 bertempat di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit. Pembinaan yang diikuti 260 orang Penatua HKBP ini bertujuan menyegarkan dan memotivasi kembali tugas dan peningkatan pelayanan Penatua di HKBP.
Pada kesempatan itu, Kepala Departemen Marturia HKBP Pdt. M.H. Sihite, STh membahas 'Peranan Sintua di Tengah-Tengah Gereja dalam Rangka Mengimplementasikan Visi dan Misi HKBP'.
Dikatakan bahwa melalui kehadiran Aturan-Peraturan HKBP 2002, HKBP memasuki suatu era yang baru dan paradigma yang baru. HKBP semakin bertanggungjawab menunaikan Tri Tugas Panggilan Gereja, untuk semakin bertumbuh dan berkembang dalam pola pelayanannya di berbagai sektor pelayanan yakni Koinonia (bersekutu), Marturia (bersaksi) dan Diakonia (melayani).
Penatua mempunyai andil yang besar dalam mewujudkan Visi dan Misi HKBP, bahkan penatua merupakan ujung tombak dalam pelayanan di HKBP. Karena itu, Penatua harus selalu ingat dan setia akan tugas panggilannya, karena tugas dan panggilannya bukan karena kehendak manusia melainkan atas inisiatif Allah atas diri seseorang yang dipanggilNya untuk melayani.
Dalam Agenda HKBP, ada tujuh tugas-tugas pokok Penatua. Ketujuh uraian tugas itu dirangkum, yaitu:
1.Menjaga
2.Memotivasi
3.Memberi penghiburan
Dari ketiga rangkuman terlihat tugas dari penatua sangat berat, yakni membawa jiwa-jiwa kepada keselamatan dalam Kristus. Penatua harus mengamati anggota-anggota jemaat yang tidak berperangai yang baik, mengajak anggota jemaat untuk datang beribadah dan meneliti alasan-alasan orang-orang yang tidak mau mengikuti beribadah. Melayani anak-anak sekolah minggu dan membantu pengumpulan dana dan tugas pelayanan Kerajaan Allah.
Saat ini, sangat banyak warga HKBP tidak aktif dalam kegiatan gerejawi seperti mengikuti kebaktian. Ada banyak dari warga yang dulunya rajin kemudian malas, oleh masalah-masalah kehidupan yang mereka alami dan sangat mungkin oleh penggembalaan yang sangat kurang dari para pelayan. Pelayanan gereja secara umum hanya sebatas pelayanan rutin dan hampir tidak ada pendekatan melalui penggembalaan (pastoral counseling) yang teratur dan terjadwal kepada warga Gereja secara personal dan keluarga.
Penatua harus menjadi motivator atau penggerak warga jemaat dalam berbagai bidang pelayanan. Hendaknya mereka bergiat melakukan tugas pelayanannya. Dengan demikian perasaan 'sense of belonging' dan 'sense of responsibility' di tengah-tengah warga jemaat dapat terpelihara dengan baik.
Next Page: 1 | 2 |
Eva N.
|