Tilaar: Hindari Konflik dengan Lebih Banyak Mendengar
"Sebenarnya ketika kita tidak tidak mampu mendengar dengan baik, maka saat itu pula kita telah keluar dari rencana Allah. Makanya, tidak heran jika kemudian akibat hal ini timbul berbagai masalah bahkan konflik," tutur Tilaar.
Thursday, Oct. 20, 2005 Posted: 9:18:49AM PST
Munculnya berbagai masalah yang berbuntut ke arah konflik, dalam tatanan kehidupan manusia yang banyak memiliki perbedaan, memang tak dapat dihindari. Namun hal ini dapat diminimalisir jika kita sebagai manusia dapat memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing. Lebih dari itu, jika diantara kita memiliki kemampuan untuk lebih banyak mendengar ketimbang berbicara, maka hal ini justru merupakan senjata yang paling ampuh untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan. Hal ini diungkapkan oleh Kasi Bimas Kristen Depag Manado, Rabu kemarin, Harian Komentar memberitakan.
Dikatakan Tilaar, berbagai isu perpecahan yang mencuat dewasa ini, baik itu dikalangan eksekutif maupun legislatif jika disimak secara teliti, lebih disebabkan oleh karena kurang suka mendengar. Padahal, dengan lebih banyak mendengar, detil pesoalan akan lebih mudah diketahui secara jelas.
"Sebenarnya ketika kita tidak tidak mampu mendengar dengan baik, maka saat itu pula kita telah keluar dari rencana Allah. Makanya, tidak heran jika kemudian akibat hal ini timbul berbagai masalah bahkan konflik," tutur Tilaar.
Dengan lebih banyak mendengar, dikatakan Tilaar, menandakan bahwa kelemahan kita sebagai manusia telah kita kalahkan.
"Seperti kita ketahui, kelemahan manusia adalah susah untuk mendengar. Buktinya banyak diantara kita kendati sering mendengarkan Firman Tuhan, namun ketika diperhadapkan persoalan kita sudah lupa pada firman tersebut. Namun kalau kita mendengar isu atau gosip, kejelekan atau kekurangan orang lain telinga kita justru peka" tukasnya. Ia menambahkan, Tuhan menciptakan manusia dua telinga dan satu mulut, berarti Tuhan menghendaki agar kita banyak mendengar.
Eva N.
|