Uskup Denpasar, Mgr. Benyamin Yoseph Bria
Pengeboman di Jimbaran dan Kuta Tak Bisa Ditolerir
Saturday, Oct. 8, 2005 Posted: 12:21:18PM PST
(Wawancara Mgr. Benyamin Yoseph Bria , Pr. bersama Patroli Nusantara)
Uskup Denpasar, Mgr. Benyamin Yoseph Bria, Pr., menilai pengeboman yang terjadi di Bali merupakan tindakan biadab, patut dikutuk dan tidak bisa ditolerir.
"Bangsa ini sudah sedemikian terpuruk oleh berbagai persoalan yang belum terselesaikan secara baik, kini datang lagi sebuah peristiwa kemanusiaan yang menambah hancur bangsa ini. Pengeboman yang terjadi kemarin adalah sebuah tindakan biadab sehingga patut dikutuk serta tidak bisa ditolerir, apapun alasannya," kata pemimpin tertinggi umat Katolik wilayah Bali dan NTB itu, ketika ditemui PATROLI NUSANTARA di Denpasar, Minggu (2/10).
"Mengenai kesan longgar dan lemahnya kinerja kepolisian dan intelejen kita, Uskup asal Atambua, NTT itu menilai peristiwa tersebut sebagai hal yang tidak diperkirakan sebelumnya sehingga tidak diantisipasi secara dini. “Kita tidak bisa menilai kinerja aparat kita secara fulgar seperti itu. Saya kira peristiwa ledakan bom tersebut sebagai hal yang belum diperkirakan sebelumnya sehingga tidak diantisipasi secara dini. Rupanya pemerintah kita tidak memperkirakan akan terjadi di tempat terbuka seperti di café Raja. Yang terjadi selama ini, fokus pengamanan ditujukan pada pusat-pusat perbelanjaan, kantor-kantor serta fasilitas umum," jelasnya.
Ditanya soal apa yang dilakukan pihak keuskupan, Mgr. Benyamin mengungkapkan, "Sesaat setelah terjadi ledakan saya langsung menghubungi seluruh wilayah keuskupan untuk mendoakan bangsa yang biadab ini untuk menjadi lebih beradab, korban yang meninggal agar beristirahat dengan tenang dalam kerajaan surga serta korban yang masih hidup agar dapat ditangani sebaik-baiknya dan diberikan rahmat kesembuhan," ucapnya.
Menanggapi tudingan pemboman dilakukan kelompok agama tertentu, ia mengatakan tudingan itu harus berdasarkan fakta dan kebenaran agar tidak menimbulkan pergesekan. "Jangan sembarang menuduh. Tanpa fakta dan kebenaran tudingan seperti itu akan menimbulkan pergesekan bahkan konflik di tengah masyarakat. Serahkan semua kepada aparat yang berwenang untuk menanganinya. Masyarakat bisa saja membantu aparat dengan memberikan informasi serta melakukan pengamanan bersama, khususnya ditempat-tempat ibadahnya masing-masing," katanya. Ia juga menghimbau seluruh umat Katolik di wilayah keuskupan Denpasar untuk melakukan pengamanan di semua Gereja sambil berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
Mgr. Benyamin atas nama umat, para pastor serta biarawan dan biarawati sekeuskupan Denpasar mengutuk perbuatan itu serta mengucapkan belasungkawa atas musibah yang dialami. "Saya atas nama umat para pastor serta biarawan dan biarawati sekeuskupan Denpasar menyatakan mengutuk keras tindakan tersebut. Harapannya agar cepat ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku. Saya juga mengucapkan turut berduka cita atas musibah ini. Semoga korban meninggal dunia dapat beristirahat dengan tenang, korban luka-luka diberi rahmat kesembuhan."
(Wawancara ini diambil dari Mirifica, situs berita KWI).
Next Page: 1 | 2 |
|