Pertemuan Dewan Tahunan LWF Dimulai
Ekumenisme dan rekonsiliasi merupakan prioritas utama pada acara pembukaan dari Pertemuan Dewan Lutheran World Federation 2005 di Yerusalem
Thursday, Sep. 1, 2005 Posted: 9:55:59AM PST
|
Rev. Kristin Tomasdottir, kiri, The Evangelical Lutheran Church of Iceland, dan anggota dari LWF Executive Committee, bergabung dalam menyanyikan himne pada kebaktian pujian 30 Agustus di Lutheran Church of the Redeemer, Yerusalem. © LWF/J.Brooks |
|
Organisasi berita internasional dan lokal menghadiri sebuah konferensi pers pembuka untuk Pertemuan Dewan LWF. Dr. Ishmael Noko, sekjen LWF, Bishop Mark Hanson, presiden LWF, dan Bishop Munib Younan berbicara kepada pers di Lutheran Church of the Redeemer, Yerusalem. |
|
Bishop ELCJHL Dr Munib A. Younan berkotbah dalam kebaktian pembuka 30 Agustus untuk Pertemuan Dewan LWF di Yerusalem/Bethlehem. |
Ekumenisme dan rekonsiliasi merupakan prioritas utama pada acara pembukaan dari Pertemuan Dewan Lutheran World Federation 2005 di Yerusalem.
"Kita telah datang ke Bethlehem untuk mendengarkan, untuk menyaksikan, untuk memberikan tantangan dan untuk berdoa untuk sebuah kedamaian yang bertahan dan adil," kata Bishop Mark S. Hanson, presiden dari LWF, kepada 170 peserta pada hari Selasa lalu. "Semoga tangisan akan kedamaian dan keadilan membangkitkan pengakuan, pertobatan dan menjadi pembuka untuk rekonsiliasi."
Bishop Dr Munib A. Younan dari the Evangelical Lutheran Church in Jordan and the Holy Land (ELCJHL), yang menjadi tuan rumah pertemuan itu, juga menyemangati para anggota dewan untuk mempunyai rekonsiliasi dengan Tuhan dan satu sama lainnya dalam kebaktian pembuka Ekaristi.
"Tidak ada kedamaian tanpa keadilan dan tidak ada keadilan tanpa pengampunan," kata Younan, menurut sebuah rilis berita yang dikeluarkan LWF. "Karena kita percaya dengan sangat kuat bahwa Tuhan memanggil kita, ekspresi lokal dari komuni Lutheran sedunia untuk mewujudkan tubuh dari ministry vital ini pada kesempatan waktu disini."
Dewan Lutheran World Federation Council bertemu secara tahunan di tengah-tengan sidang LWF yang lebih besar. Dewan yang terdiri dari para imam, orang biasa, pria, wanita dan kawula muda itu, bertanggung-jawab akan urusan Federasi.
Hanson, yang juga menjabat sebagai Presiding Bishop of the Evangelical Lutheran Church in America (ELCA), menekankan bahwa sidang itu juga harus menjadi sebuah waktu untuk pembaruan dan persekutuan.
"Maka daripada itu, kita dengan sangat teguh memproklamirkan bahwa ada sukacita dan perayaan dalam ministry rekonsiliasi. Semoga kita sebagai Dewan LWF mengalami kesukacitaan itu saat kita memperbarui komitmen kita untuk sebuah ministry rekonsiliasi untuk Yerusalem dan sampai ke ujung bumi," kata Hanson.
Dewan 2005 yang mengikuti tema "The Church: Called to a Ministry of Reconciliation" ini, secara resmi dimulai hari Rabu dan akan berakhir pada 6 September mendatang.
Sandra Pasaribu
|