GPIB Diharapkan Jadi Kader Pembangunan
Hal itu diungkapkan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Ny Meutia Hatta Swasono saat menyaksikan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) BPK PW GPIB tingkat sinodal di Sasana Langen Budoyo
Monday, Aug. 29, 2005 Posted: 3:14:54PM PST
Para anggota Sinodal GPIB termasuk juga anggota paduan suara dari berbagai provinsi diharapkan dapat menjadi kader pembangunan pemberdayaan perempuan di lingkungannya masing-masing.
Hal itu diungkapkan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Ny Meutia Hatta Swasono saat menyaksikan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) BPK PW GPIB tingkat sinodal di Sasana Langen Budoyo, TMII, Kamis (25/8), Suara Pembaruan memberitakan.
"Tidak hanya menjadi kader pembangunan, tetapi juga menjadi kader pemersatu bangsa yang tangguh, dan bersemangat," kata dia.
Meutia juga meminta kepada pimpinan-pimpinan GPIB agar dapat membangun masyarakat gereja maupun masyarakat umum yang berprinsip pada keadilan, dan kesetaraan gender.
"Saya juga mengajak agar seluruh insan gereja untuk selalu memperhatikan peningkatan kualitas hidup perempuan, serta mampu mencegah kekerasan perempuan, dan anak, baik di dalam masyarakat, pekerjaan maupun rumah tangga," kata dia.
Ini semua, kata dia, dapat dilakukan melalui kebaktian-kebaktian, sekolah minggu, pembinaan remaja, nasihat pra nikah, dan bakti sosial. Begitu juga dengan paduan suara yang dapat menjadi sarana sosialisasi bagi pembangunan masyarakat khususnya pemberdayaan perempuan.
Sementara itu, Ketua Dewan Wanita GPIB selaku penyelenggara Pesparawi tersebut, Ny Onny Markadi Tambuwun, lomba yang digelar setiap lima tahun sekali ini merupakan program tetap Dewan Wanita GPIB.
Pesparawai kali ini, kata dia, diikuti 35 paduan suara dari 23 provinsi dengan melibatkan sekitar 1.500 orang. Selain untuk memuliakan kebesaran nama Tuhan, Pesparawi ini juga bertujuan ajang silaturahmi bagi para anggota GPIB yang tersebar di 23 provinsi.
Sandra Pasaribu
|