Pembangunan 1600 Gereja yang Rusak di Nias akan Dimulai
Situasi di Nias berangsur-angsur mulai pulih, kata Bupati Nias
Thursday, Jun. 2, 2005 Posted: 9:11:56PM PST
Sekitar 1600 gereja yang rusak di Nias akibat gempa bumi yang terjadi 28 Maret lalu, dalam waktu dekat akan dibangun kembali. "Pembangunan gereja tersebut akan dilakukan oleh anak-anak Tuhan", kata Pdt Bambang Yonan didampingi Ketua Badan Pengawas TD Pardede Foundation (TDPF) Drs Rudolf M Pardede di hadapan para pemimpin gereja di Nias dalam pertemuan Selasa, 31 Mei, yang dikutip harian SIB.
"Kita harus bangun gereja di Nias dalam waktu yang sesingkat mungkin agar umat Tuhan di daerah yang terkena bencana alam itu tidak 'lari' ke tempat lain", jelas Bambang Yonan.
Yonan menjelaskan, dana pembangunan itu berasal dari bantuan PGI, PGPI, PII serta NGOs luar negeri. "Sekarang ini kita sedang menggalang dana dari pihak NGO untuk pembangunan di Nias", kata Rudolf M Pardede dan Bambang Yonan.
Ketua Badan Pengawas TDPF Drs Rudolf M Pardede bersama Pdt bambang Yonan menjelaskan, pihaknya untuk tahap awal memberikan bantuan kepada 7 sinode gereja di Nias masing-masing sebesar Rp 100 juta berupa 3600 zak semen.
Ke-7 sinode gereja di Nias dan Nias Selatan yang hadir dalam pertemuan itu, Pdt FS Gea (Bishop Gereja AMIN), Pdt B Laiya STh dari BNKP Raya Nias Selatan dan Pdt Zakaria dari Gereja Sangkakala aliran Ruhul Kudus di Nias.
Ketua Badan Pengawas TDPF Rudolf M Parede mengatakan, bahwa masa tanggap darurat di Nias sudah selesai, sekarang memasuki tahap pembangunan. Untuk itu dia mengimbau agar masyarakat Nias jangan hanya terpaku dengan bantuan pemerintah semata.
Dia mengharapkan peran serta para pimpinan agama, tokoh masyarakat dan pemuda serta para anggota DPRD Sumut asal Nias bisa memberikan sumbangan pemikirannya untuk membangun kembali Nias.
Pardede menjelaskan, pihaknya telah berhasil meng himpun dana dari para donateur, baik dari luar negeri sebesar Rp 600 miliar. Dana sebanyak itu semua akan disalurkan untuk pembangunan di Nias.
Dalam kesempatan itu, Bupati Nias Binahati B Baeha menjelaskan, situasi di Nias berangsur-angsur mulai pulih. Situasi perekonomian di Nias sudah 65 persen pulih. Roda perekonomian sudah mulai membaik, dan kegiatan pasar sudah menampakkan kemajuan. Tidak ada lagi masyarakat yang berteriak-teriak minta makanan akibat kalaparan, kata Baeha.
Khusus untuk pembangunan di Nias pasca bencana, Jepang telah menaruh perhatian yang cukup besar untuk pembangunan di Nias. "Mereka telah menawarkan kerjasama untuk membangun Nias mendirikan bangunan tahan gempa, sebab Nias merupakan daerah yang rawan gempa, sama dengan Jepang."
Ia juga mengimbau kepada masyarakat Nias yang berada di perantauan untuk tidak mempengaruhi warga Nias yang masih berada di Pulau Nias untuk meninggalkan Pulau Nias itu sendiri, tetapi sama-sama membangun Pulau Nias manjadi Nias yang baru.
Sandra Pasaribu
|