Hari Kedua Konferensi Misi dan Penginjilan Dunia WCC
Menggarisbawahi pesan kesembuhan dan rekonsiliasi dalam komunitas
Thursday, May. 12, 2005 Posted: 1:27:41PM PST
|
Puji-pujian dan doa pagi. (Peter Williams/ WCC) |
|
Sidang pleno (atas), Samuel Kabue (bawah). (Peter Williams/ WCC) |
|
Para peserta meninggalkan tenda. (Peter Williams/ WCC) |
Sekitar 700 orang delegasi dari tubuh-tubuh gereja dan misi dari seluruh dunia hadir pada hari Rabu untuk mengikuti hari kedua dari Konferensi Misi dan Penginjilan Dunia (Conference on World Mission and Evangelism-CWME) yang diadakan oleh Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches-WCC).
Sidang yang diadakan 9-16 Mei itu, memanggil delegasi-delegasi dari gereja Orthodox, Protestan, Katolik Roma, Evangelikal dan Pentekosta beserta tubuh-tubuh misinya untuk “mengenali kehadiran dan tindakan Roh Kudus di dalam mereka semua.”
Sidang itu dibuka dengan sebuah sidang pleno. Dalam presentasinya kepada anggota sidang, Dr Athanasios P. Papathanasiou memanggil gereja-gereja untuk mempunyai sebuah kreativitas kritis menuju rekonsiliasi.
Profesor dari Higher Ecclesiastical School di Athena itu menawarkan sebuah cara pandang teologi Orthodox untuk menyemangati pengertian bahwa “keberadaan otentik” adalah saat “perbedaan bukanlah sesuatu yang paralel atau bertentangan kepada identitas,” tetapi merupakan elemen darinya.
Ia juga mengatakan, gereja harus memberikan kesaksian untuk harapan kebangkitan dan transfigurasi dari seluruh dunia untuk dapat menyinari sejarah.
Maka, daripada itu gereja tidak dapat menjadi “ asosiasi dari individual-individual ataupun organisasi sekular,” melainkan menjadi saksi jelas untuk komuni Trinitas Kudus, tambahnya. Jalan untuk berada dalam komuni dapat berupa “global-village” yang tidak dibedakan ataupun penempatan berdampingan sederhana dari satu konteks lokal manusia yang tidak berhubungan.
Peserta CWME juga mendengar kesaksian pribadi mengenai penyembuhan dan rekonsiliasi dalam sebuah komunitas lokal. Samuel Kabue dari Kenya, berbagi tentang bagaimana Ecumenical Disability Advocates Network (EDAN) WCC yang ia koordinasikan, memandang karakter “penyembuhan” atau “rekonsiliasi” dari komunitas lokal.
Pada hari-hari berikutnya, partisipan CWME dari seluruh dunia yang meliputi pria, wanita yang bekerja di garis depan misi, para pemimpin gereja dan misi, teolog dan misiologist akan mengikuti berbagai sidang pleno harian yang berfokus pada tema dan sub-tema dari sidang, yaitu “Dipanggil dalam Kristus untuk menyembuhkan dan merekonsiliasi komunitas.”
Selain sidang, lebih dari 70 workshop akan menawarkan peserta kesempatan untuk mendiskusikan berbagai isu secara lebih mendalam, seperti pengalaman penyembuhan multi-dimensi, misi di suasana perang dan situasi konflik, peran wanita di misi, hubungan antara penyembuhan, keselamatan dan perubahan, tantangan misionaris menghadapi orang-orang hidup HIV/AIDS, sampai ke cara orang-orang lokal/pribumi mendekati rekonsiliasi dan penyembuhan.
Sebagai tambahan, konferensi itu adalah untuk yang pertama kalinya diadakan dalam konteks yang predominan Orthodox, dan sidang-sidangnya disiarakan secara live melalui internet.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.mission2005.org
Sandra Pasaribu
|