BPS GMIM Menyatakan Netral Hadapi Pilkada
Pernyataan netral dinyatakan oleh Ketua BPS dan Sekum
Wednesday, May. 11, 2005 Posted: 11:53:04AM PST
GMIM sebagai salah satu lembaga keagamaan terbesar di Sulut, tidak pernah menyatakan mendukung terhadap salah satu calon yang ikut Pilkada. Menyambut pesta demokrasi ini, GMIM tetap bersikap netral. Hal itu dinyatakan oleh Ketua Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), Pdt Dr Albert O Supit dan Sekretaris Umum Pdt DK Lolowang MTh dalam sebuah rilis pers yang dikeluarkan hari Selasa, 10 Mei 2005, yang dilaporkan harian Komentar.
Pernyataan itu melanjutkan:
Oleh karena itu, dalam rangka Pilkada gubernur, walikota maupun bupati nanti, BPS GMIM menyerukan beberapa hal. Di antaranya melarang kegiatan kampanye dalam bentuk apapun dilakukan atas nama GMIM, atau memanfaatkan simbol-simbol serta fasilitas GMIM. Berikut semua aset pelayanan GMIM seperti gedung gereja, pastori, sekolah, rumah sakit, konsistori, gedung kantor jemaat, wilayah dan Sinode, serta pelbagai inventaris dan fasilitas lainnya hendaknya steril dari segala macam poster, pamflet, slogan, alat kampanye dalam bentuk apapun, tidak dijadikan arena kampanye.
Sementara itu, para pekerja tetap GMIM yang ditugaskan untuk melaksanakan fungsinya selaku gembala dan hamba Tuhan di jemaat-jemaat dan wilayah-wilayah, dimintakan agar tidak terlibat secara aktif dalam tim sukses, atau tim kampanye kelompok mana-pun, agar ia tetap menjadi gembala yang baik bagi semua orang dan menuntun domba ke rumput yang hijau dan air yang tenang.
Di sisi lain bagi para pelayan khusus penatua, syamas yang terlibat secara langsung, serta aktif baik sebagai calon maupun tim kampanye, tim sukses pasangan calon siapapun, tanpa mengurangi hak politik saudara-saudara, maka selama proses masa kampanye dan pelaksanaan pemilihan, dimintakan untuk belum dapat secara langsung terlibat dalam kegiatan pelayanan memimpin ibadah-ibadah jemaat, atau pertemuan jemaat demi terpeliharanya netralitas dan sakralitas kehidupan persekutuan serta pelayanan berjemaat.
Sandra Pasaribu
|