Gereja Anglikan Meminta Gereja AS dan Kanada Mundur Sementara
Anglikan memberi ultimatum kepada pihak liberal pro-gay
Tuesday, Mar. 1, 2005 Posted: 1:30:25AM PST
|
Uskup Agung Canterbury, kedua dari kiri, bersama pemimpin lainnya, memberikan pernyataan di briefing pers pada pertemuan final pertemuan pemimpin di Irlandia Utara. (ACNS/Rosenthal) |
|
Pemimpin Gereja Anglikan, Uskup Agung Canterbury, Dr. Rowan Williams, memberikan kotbah pada kebaktian Choral Evensong untuk menandai kunjungan pemimpin komuni Anglikan di St. Patrick Gereja Irlandia, di Armagh, Utara Irlandia., 22 Februari 2005. Williams saat ini menhadapai tantangan terbesarnya untuk mengehntikan gereja Anglikan pecah akibat perbedaan mengenai uskup gay, di gereja selama 450 tahun ini. (REUTERS/Darryl Mooney/Pool) |
|
Gereja Anglikan sedunia menuju jalan perbedaan setelah pemimpin di AS dan Kanada diminta mundur dari pertemuan-pertemuan karena perseteruan dalam mengenai uskup gay. (REUTERS/Darryl Mooney/Pool) |
Para pemimpin gereja Anglikan sedunia telah setuju untuk sementara mengisolasi gereja-gereja Anglikan yang ada di Amerika Serikat dan Kanada dari tubuh kunci denominasi karena perbedaan mengenai masalah homoseksualitas. 35 pemimpin dari 30 daerah swantantra meminta gereja-gereja di Amerika Utara untuk mundur sementara dari Konsili Konsultatif Anglikan, tubuh koordinasi utama dari 78 juta pengikut. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pemimpin Anglikan, Uskup Agung Canterbury, Rowan Williams.
Pada hari Kamis minggu lalu, para pemimpin Anglikan bertemu di dekat Belfast, Irlandia dan meminta Gereja Episkopal Amerika yang merupakan bagian dari Anglikan dan Gereja Anglikan Kanada untuk mundur dari Konsili Konsultatif Anglikan setidaknya tiga tahun.
Uskup Agung Canterbury, Dr Rowan Williams, dimengerti telah mendukung pendirian yang tidak bisa dikompromi setelah pertemuan seminggu lamanya di Irlandia Utara gagal mencapai rekonsiliasi.
Pada peryataan mereka, para uskup meminta gereja-gereja AS dan Kanada untuk, "mundur secara sukarela dari keanggotaan mereka dari Konsili Konsultatif Anglikan untuk periode sampai Konferensi Lambeth berikutnya." Konferensi Lambeth adalah pertemuan internasional dekade Anglikan dimana yang berikutnya akan diadakan pada tahun 2008.
Perbedaan terjadi diakibatkan pemlihan uskup gay di Amerika Serikat, Gene Robinson, yang memunculkan perdebatan yang keras. Juga pemberkatan pernikahan antar sesama jenis di AS dan Kanada secara potensial telah mebuka perbedaan antara kaum liberal yang kebanyakan dari Amerika Utara dan kaum konservatif, yang kuat di Afrika dan Asia.
"Kami masih menghadapi kemungkinan pemisahan, tentu saja," kata Uskup Agung Canterbury Rowan Williams setelah krisis pertemuan dari 35 pemimpin gereja Anglikan nasional. " Itu tidak akan pergi. Solusi apapun yang bertahan, saya pikir akan membuat orang di suatu tempat untuk berkata," ‘Ya, kami salah.’
Permintaan mundur ini diterima oleh Nigeria, yang merupakan komunitas Anglikan terbesar kedua setelah Inggris dan menentang hubungan sesama jenis.
Beberapa Anglikan konservatif pada pertemuan itu menyambut penyataan uskup agung sebagai kemenangan. Tetapi kepada dari Gereja Episkopal, Uskup Frank T. Griswold, menekankan adanya diskusi lebih lanjut setelah pertemuan itu.
Uskup Agung Anglikan Kanada, Andrew Hutchison, mengatakan ada kehangatan dan dukungan di pertemuan itu, walaupun beberapa pemimpin telah menolak berpartisipasi dalam komuni dengan Amerika Utara selama pertemuan lima hari tersebut.
Dua gereja itu juga diundang oleh konsili pada bulan Juni untuk menjelaskan alasan teologikal di balik pengangkatan V. Gene Robinson sebagai uskup dari New Hampshire dan keputusan oleh satu keuskupan di Kanada yang memberi hak untuk adanya pemberkatan pernikahan sesama jenis.
Sandra Pasaribu
|