The Seed Company Dukung Penerjemahan Alkitab di Pulau Timor
Wednesday, Jul. 13, 2005 Posted: 12:57:16PM PST
|
Dalam sebuah foto tahun 2004 ini, penerjemah Leri Apono (kanan) sedang bekerja dengan yang lainnya dalam penerjemahan Alkitab bagi orang Dhao. (www.theseedcompany.org) |
|
Dalam sebuah foto tahun 2004 ini, seorang uskup Katolik berbicara kepada kerumunan dalam sebuah perayaan masuknya terjemahan Injil Markus untuk orang Tetun Belu. (www.theseedcompany.org) |
|
Injil Markus dalam bahasa Belutet. (www.theseedcompany.org) |
Ditengah-tengah Pulau Timor, kelompok masyarakat minoritas Kristiani akhirnya dapat membaca Alkitab dengan bahasa mereka sendiri dari sebuah visi yang dikembangkan oleh seorang imam setempat yang mulai menerjemahkan Alkitab dalam dialek Melayu di wilayah tersebut. Ia berpikir imam dan orang lain akan kecewa padanya karena tidak menggunakan bahasa Indonesia, namun, saat orang menyadari mereka dapat mengerti Alkitab dalam bahasa mereka sendiri, mereka sangat gembira. Dari situlah, proyek penerjemahan dimulai.
Saat itulah, penerjemahan Alkitab yang berbasis di AS, The Seed Company (TSC), berkesempatan untuk membantu. Dengan tujuan utama membantu orang pribumi menjadi penerjemah bagi sukunya, menguatkan dan memperlengkapi mereka, TSC menolong penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Kupang Melayu. Mission Network News (MNN) memberitakan.
Dalam situs TSC, bahasa orang Kupang Melayu, bahasa dari kebanyakan populasi di Pulau Timor, juga digunakan secara luas sebagai bahasa komunikasi antar etnis di seluruh wilayah tersebut. Beberapa tahun yang lampau Pdt Max Jacob menerjemahkan perumpamaan tentang penabur ke dalam bahasa Kupang Melayu. Saat dia membacanya dalam sebuah sambutan di suatu pertemuan pemimpin-pemimpin gereja, ia sangat takjub akan antusiasme mereka. Para pendeta dan pastor mengomentari betapa jelasnya itu, karena tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut seperti yang harus dilakukan jika membaca Alkitab dalam bahasa Indonesia.
Pengalaman ini memberikan sebuah visi untuk menerjemahkan Perjanjian Baru dan sebagian dari Perjanjian lama ke dalam Kupang Melayu. Pada waktu yang sama, terjemahan ini digunakan sebagai sumber teks untuk menerjemahkan Alkitab di lebih dari 20 bahasa lokal. Hal ini menstimulasi pengertian yang lebih mendalam diantara Kristiani di seluruh wilayah itu.
Penerjemahan Alkitab itu telah dilakukan antara lain dalam bahasa orang Amarasi, Baikeno, Dengka, Dhao, Hawu, Helong, Kupang Melayu, Termanu, Tetun Belu, dan Tii.
Roy Peterson, Presiden of TSC, mengatakan kepada MNN, "Selama tiga atau empat tahun lalu kami telah menyaksikan sebuah gerakan penerjemahan Alkitab yang meledak di antara orang-orang pribumi di Timor."
TSC saat ini menolong penerjemahan ke 22 bahasa yang ada di pulau Timor. Peterson melanjutkan, "Dua puluh dua kelompok orang yang berbeda-beda mendapatkan Firman Tuhan karena gerakan ini mengambil tempat. Dan ada 20 (kelompok) lain yang menunggu kami untuk datang dan menolong mereka, yang juga ingin memulai dengan Kitab Suci."
Apa yang paling menarik, kata Peterson, yaitu bahwa usaha ini diinisiatifkan sendiri oleh orang Indonesia. "The Seed Company tidak melakukan penerjemahan ini. Penerjemahan ini dilakukan saudara dan saudari Indonesia sendiri, dan kami datang dan menolong mereka."
TSC menolong penerjemahan itu dengan membantu isu-isu strategis, pilihan-pilihan kata, memastikan penerjemahan sesuai dengan Ayat Suci, dan perhatian-perhatian dalam penerjemahan lainnya. Mereka juga menyediakan semangat, dukungan, dan memberikan nasihat yang diperlukan untuk tugas penerjemahan Alkitab yang besar.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|