Aktivis FUI & GAPAS Cirebon Datangi Radio Suara Gratia
Thursday, Apr. 27, 2006 Posted: 9:43:35AM PST
Sekitar lima puluh aktivis Front Umat Islam (FUI) dan Gerakan Pemuda Anti Separatisme (GAPAS) Wilayah Cirebon mendatangi Radio Suara Gratia di Jalan Setiabudi, Cirebon, Sabtu (22/04) siang sekitar pukul 14.00 WIB, memprotes isi siaran radio tersebut yang dinilai bisa menyesatkan umat Islam.
"Mereka berdalih siaran itu untuk komunitas Kristiani, tetapi izin siarannya untuk umum, sementara di sini mayoritas umat Islam, sehingga jelas ada misi tertentu," kata Andi Mulia dari FUI Cirebon.
Ia meminta agar radio tersebut menghentikan siaran-siaran dakwah mereka, karena banyak umat Islam yang terjebak telah mengikuti siaran mereka yang ternyata hanya berisi dakwah agama tertentu.
Hal senada diungkapkan Taufik, Ketua GAPAS dengan mengatakan bahwa siaran itu jelas berisi upaya pemurtadan umat Islam, karena mayoritas pendengar di Cirebon adalah umat Islam. Artinya, mereka berdakwah pada orang yang sudah beragama Islam.
"Kita sudah somasi Jumat lalu, dan mereka tetap saja menyiarkan seperti biasa. Jadi, kita tidak bertanggungjawab kalau ada orang yang sudah mulai kesal atas ulah radio itu," katanya.
Ia mencontohkan, radio itu menyiarkan acara umum tentang psikologi dan keluarga, tetapi penjelasannya disampaikan dengan ayat-ayat mereka, sehingga dengan begitu telah terjadi pembohongan, dan banyak umat Islam yang terjebak mengikuti acara itu.
Sekitar 10 perwakilan pengunjuk rasa kemudian menemui Jimy Gideon, Direktur Suara Gratia, dan belum ada titik temu karena Jimy masih menganggap siaran mereka sebagai siaran bagi warga Kristiani dan bukan ditujukan kepada umat Islam.
"Tidak semua siaran dakwah Kristiani, karena hanya pada jam-jam tertentu saja, dan ini sudah sesuai aturan yang ada," katanya yang mengakui izin siaran memang untuk "radio umum" dan bukan "radio dakwah".
Ia juga mengakui telah mengikuti saran Ketua FUI Cirebon KH Salim Bajri yang menginginkan adanya penjelasan di awal acara dan di akhir acara dakwah.
Namun, pada kesempatan terpisah, KH Salim Bajri membantah pernyataan Gideon tersebut, karena FUI sudah tegas meminta siaran radio itu dihentikan, karena bisa mengganggu keharmonisan antarumat beragama di Cirebon.
"Usulan itu dilontarkan Gideon. Saya sendiri tetap meminta stop siaran itu karena melanggar SKB dua menteri, yaitu Mendagri dan Menteri Agama tentang dakwah," katanya.
Ia menjelaskan, sudah banyak keluhan umat Islam tentang siaran itu yang bisa mempengaruhi anak-anak yang belum tahu kalau siaran tersebut adalah siaran dakwah untuk mengajak kepada agama mereka.
"Jika mau dakwah di Gereja silahkan saja karena itu berhadapan dengan umatnya sendiri, tetapi jangan dakwah kepada umat Islam di Cirebon, ini bisa meresahkan umat Islam," katanya.(Ant)
|