Maafkan Saya
Bacaan : Lukas 15:11-24
Tuesday, Aug. 2, 2005 Posted: 2:06:59PM PST
Permintaan maaf yang sungguh-sungguh dapat menjadi langkah pertama menuju pengampunan. Colleen O Connor menulis dalam The Denver Post: Permintaan maaf yang berhasil dapat melarutkan amarah, rasa malu, menunjukkan rasa hormat, membangun rasa percaya, dan membantu mencegah kesalahpahaman yang lebih lanjut. Permintaan maaf yang tulus membuat orang jauh lebih mudah mengampuni.
Pengarang Barbara Engel mengatakan bahwa permintaan maaf sejati tergantung pada tiga hal: penyesalan, tanggung jawab, dan perubahan.
Dalam perumpamaan Yesus tentang anak yang hilang diceritakan bahwa sang pemuda keras kepala yang pulang ke rumah setelah memboroskan harta warisannya, menghampiri bapanya dengan kerendahan hati dan perasaan bersalah, Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa (Lukas 15:21). Ia menunjukkan penyesalan atas luka yang ia timbulkan, bertanggung jawab atas tindakannya, dan siap bekerja sebagai pekerja upahan (ayat 19).
Sebagai pengikut Yesus, kita diperintahkan mengampuni orang lain ketika mereka bertobat dan menyesal (Lukas 17:3,4). Selain itu di dalam roh kerendahan hati dan kasih yang sama, kita harus menolong mereka yang perlu memaafkan kita dengan mengajukan permintaan maaf yang tulus.
Permintaan maaf yang tulus tidak memaksa orang lain untuk mengampuni, namun merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Kita harus mengambil langkah pertama menuju kebebasan untuk mengampuni - DCM
|