Sumber Pengharapan
Bacaan : Ratapan 3:19-41
Saturday, Jul. 30, 2005 Posted: 9:06:14PM PST
Apa gunanya iman jika semuanya tampak sia-sia? Saya telah melontarkan pertanyaan yang mendalam itu dalam hidup saya, dan belum lama ini saya menerima surat dari seorang ibu yang menanyakan hal yang sama.
Ia menceritakan bahwa ia dan suaminya memulai pernikahan mereka dengan mencari kehendak Allah bagi hidup mereka dan memercayakan masa depan mereka kepada-Nya. Kemudian anak kedua mereka terlahir dengan sindrom Down. Respons awal mereka atas hal itu adalah sedih, terkejut, dan tak percaya. Namun pada hari kelahiran anak itu, Allah memakai Filipi 4:6,7 untuk meletakkan kedamaian di dalam hati mereka dan memberikan kasih yang abadi bagi anak mereka yang istimewa itu. Ayat itu berbunyi: Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah .... Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal akan memelihara hati.
Namun, hari-hari yang mereka lalui di gurun belum usai. Sembilan tahun kemudian, anak mereka yang keempat didiagnosa mengidap kanker. Sebelum usianya genap tiga tahun, ia meninggal. Keterkejutan, kesakitan, dan kesedihan menyeruak sekali lagi ke dalam kehidupan mereka. Dan sekali lagi, mereka menemukan pertolongan di dalam Allah dan firman-Nya. Ketika kesengsaraan mengimpit kami, kata ibu ini, kami kembali kepada firman Allah dan anugerah hidup kekal melalui Yesus Kristus.
Ketika persoalan hidup menghantam kita seperti gelombang pasang, kita dapat mengingat bahwa belas kasih Allah tak pernah meninggalkan kita (Ratapan 3:22). Dia dapat memberikan pengharapan yang kita perlukan - JDB
|