JANGAN TAKUT
Bacaan : Yesaya 12
Friday, May. 6, 2005 Posted: 8:48:35AM PST
Saya memiliki mesin pengisap daun yang sudah kuno untuk membersihkan teras pada belakang rumah. Mesinnya terbatuk-batuk, gemeretak, mengeluarkan asap yang mengganggu, dan istri saya (dan mungkin juga tetangga) menganggapnya terlalu bising.
Tetapi anjing tua kami sama sekali tidak peduli dengan kebisingan yang ditimbulkannya itu. Ketika saya menghidupkan pengisap daun itu, ia bahkan tidak mengangkat kepalanya. Ia hanya beranjak dengan enggan ketika saya mengisap daun-daun atau sampah ke arahnya. Itu karena ia memercayai saya.
Lelaki muda yang kadang-kadang menyiangi rumput di halaman kami menggunakan pengisap daun yang sama, tetapi ia tidak ditolerir oleh anjing kami. Beberapa tahun yang lalu, ketika anjing kami masih kecil, ia mengusiknya dengan mesin itu dan anjing saya tidak pernah melupakannya. Sekarang, ketika laki-laki itu memasuki halaman belakang, kami harus mengunci anjing itu di dalam rumah, karena ia menggeram dan menggonggonginya. Padahal situasinya sama, tetapi tangan yang menggunakan pengisap daun itu membuatnya berbeda.
Demikian pula dengan diri kita. Situasi yang menakutkan tidak akan mengganggu jika kita memercayai tangan yang mengendalikannya. Jika dunia dan kehidupan kita diatur oleh kekuatan yang semena-mena dan asal-asalan, kita sudah selayaknya merasa takut. Tetapi tangan yang mengendalikan semesta alam—tangan Allah—adalah tangan yang bijaksana dan penuh belas kasih. Kita dapat memercayai-Nya, apa pun situasi yang melingkupi kita dan kita tidak perlu takut —DHR
|