Saturday, Jul. 3, 2004 Posted: 9:45:26AM PST
Pertanyaan ini menarik, yaitu bagaimana memilih gereja yang cocok. Di Indonesia pertanyaan ini akan sulit dijawab, khususnya oleh mereka yang belum bergereja di Indonesia sebelumnya. Banyak khotbah yang tidak bermutu (tidak kalah banyak yang liberal dan sempalan) tidak relevan, tidak sistematis, dan bertele-tele. Liturginya yang kaku sehingga kita bored to death atau yang terlalu rock n'roll sambil berjingkrak-jingkrak. Orang-orangnya dingin kayak es di Antartica dan bersikap loe-loe gue-gue. Belum lagi banyak gereja yang malah bermasalah, ke gereja bukannya dapat berkat malah bingung dan frustasi. Mengapa gereja lebih amburadul seperti ini? Walhasil, iman kita pun stagnant, kering, dan miskin.
Tidak sedikit orang yang nyeletuk dan bilang, buat apa kita ke gereja beribadah? Di rumah bisa Bible Study sendiri, buat fellowship dengan rekan-rekan seiman lain, menyembah Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh. Mungkin iman kita malah bisa bertumbuh karena tidak terkontaminasi oleh polusi-polusi iman di gereja. Jadi pertanyaannya, apakah kita masih perlu gereja? Kalau perlu, kenapa? Kalau tidak, terus bagaimana?
Bagi umat Kristen menemukan sebuah Gereja yang "cocok" sering merupakan pengalaman yang cukup membingungkan. Mereka harus memilih salah satu dari sekian Gereja yang ada. Ada di antara mereka yang dibesarkan dengan tradisi Gereja tertentu, wajar bila ingin menemukan Gereja yang sama. Ada pula yang mencari doktrin sama, minimal doktrin inti. Yang lain ingin mendengarkan pengkhotbah menarik dan dinamis. Sedang sebahagian lagi ingin mendapatkan kegiatan dan pelayanan untuk anak-anak serta remaja. Bagi yang senang menyanyi mungkin bertanya-tanya: "Apakah paduan suaranya bagus sehingga kita dapat bergabung?" Bagi yang belum punya kendaraan tentu akan mencari Gereja yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal mereka. Tidak pula terluput anak-anak muda pasti mencari Gereja yang dapat menampung dan menyalurkan selera kepemudaan mereka, ingin mengetahui bagaimana kegiatan pemudanya dan sebagainya lagi!
Memang semuanya itu perlu, namun bila kita mempelajari ajaran Alkitab tentang Gereja, maka kita pasti akan mempunyai evaluasi yang lain! Di dalam Alkitab Perjanjian Baru, istilah yang digunakan untuk menyebut "Gereja" atau "Jemaat" adalah EKKLESIA, yang berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu EK (ke luar) dan KALEO (memanggil), sehingga EKKLESIA berarti "himpunan orang-orang yang dipanggil keluar". Istilah tersebut diadaptasi Alkitab menjadi "himpunan orang-orang percaya sepanjang zaman yang dipanggil ke luar dari dunia dan menjadi pengikut Kristus", inilah Gereja yang rohani dan sebenarnya. Itulah sebabnya di dalam Alkitab kita tidak menemukan Denominasi Gereja, yang ada hanya Gereja menurut geografi seperti Gereja di Efesus atau Galatia. Namun Gereja bukan sekadar "himpunan orang-orang percaya", Alkitab melukiskan pula Gereja sebagai:
1. Tubuh Kristus (Roma 12, 1Korintus 12 dan Efesus 4). Gereja pada hakekatnya bukanlah organisasi melainkan adalah suatu organisme yang hidup dan Kristus sebagai Kepalanya. Di dalam tubuh ini terjadi hubungan hidup antara pribadi orang-orang percaya dengan Kristus, dan melalui Kristus dengan semua orang percaya. Tubuh rohani ini sebagaimana tubuh kita mempunyai anggota-anggota tubuh dengan fungsi-fungsi tertentu. Di dalamnya kita menemukan tiap orang percaya ditempatkan Tuhan dengan diberi karunia masing-masing demi kesejahteraan bersama dan pertumbuhan Jemaat (1Petrus 4:10, 1Korintus 12:7). Dengan demikian sepatutnyalah tiap anggota Jemaat memanfaatkan karunia yang dimiliki untuk saling melayani dengan penuh sukacita, bukan dengan terpaksa, membanding-banding berat ringannya pelayanan ataupun bersungut-sungut. Melalui berbagai pelayanan yang demikian pastilah masing-masing pribadi maupun Jemaat secara keseluruhan dapat bertumbuh menuju kedewasaan Kristus serta dapat menarik lebih banyak anggota-anggota baru kepada Kristus dan bergabung dengan Gereja kita.
Next Page: 1 | 2 | 3 | 4 |
Nofem Dini
|