Rumah Papan
Bacaan: Hagai 2: 2-10
Tuesday, Apr. 12, 2005 Posted: 10:28:46AM PST

Hagai 2:2-10
(2-3) "Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian: 3(2-4) Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya? 4(2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, 5(2-6) sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! 6(2-7) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; 7(2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. 8(2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 9(2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam." 10(2-11) Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:
Nubuat Hagai di dalam Kitab Suci acap kali dilewatkan. Padahal di dalamnya terkandung banyak hal penting bagi kita. Kitab yang singkat ini berisi empat pesan Allah kepada orang-orang buangan Yahudi yang telah kembali dari Babel. Misi mereka adalah membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.
Mereka mengawalinya dengan baik. Namun kemudian semangat mereka menyusut dan justru membangun rumah bagi mereka sendiri. Dalam pesan pertamanya, Hagai bertanya, "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?" (1:4).
Di dalam pesan keduanya (2:2-10), Hagai bertanya apakah ada orang yang mengingat bait Allah yang dibangun oleh Salomo dan dihancurkan oleh Raja Nebukadnezar. Ternyata tidak banyak orang tua yang pernah mengalami pembuangan itu, yang dapat mengingat kejayaan masa silam. Jika dibandingkan, proyek pembangunan yang diabaikan tersebut tampak menyedihkan.
Marilah kita renungkan selama beberapa saat tentang pekerjaan membangun gereja. Bagi kita, gereja merupakan tubuh Kristus, yaitu orang-orang percaya itu sendiri (1 Korintus 12:27). Misi kita sebagai pengikut Yesus adalah menjadi kuat, mengabdi, bertumbuh, serta bersaksi.
Bagaimanakah keadaan jemaat yang Anda hadiri? Apakah jemaat itu sibuk mengerjakan pekerjaan Allah? Apakah Anda terlibat? Ataukah pikiran Anda telah terganggu dengan pekerjaan membangun "rumah-rumah papan" Anda sendiri? —DCE
Next Page: 1 | 2 |
Shinta Marthawati
|