Wanita yang Berdoa
Saturday, Jun. 12, 2004 Posted: 7:56:32AM PST
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya.(Lukas 2:36-37)
Ini dapat menjadi sebuah pengalaman rendah hati bagi kita yang pria diperbolehkan untuk melihat seberapa banyak nilai kerohanian yang dilakukan oleh wanita di gereja. Seperti pada hidupNya, Kristus masih memiliki wanita yang saleh yang mengikutinya dengan tulus hati dan melayaniNya. Kaum pria dalam komunitas rohani biasanya kurang dalam hal ini. Sedikit kerendahan hati dan penghormatan mungkin lebih baik bagi kita (kaum pria).
Jika doa adalah (seperti yang kita percayai) sebuah bagian integral dari rencana Keilahian secara keseluruhan dan harus dilakukan jika kehendak Allah harus dilakukan, maka doa dari ribuan wanita yang bertemu setiap minggunya di gereja kita adalah nilai yang tiada tara untuk Kerajaan Surga. Semoga mereka mendapat lebih banyak kekuatan dan bertambah banyak berpuluh kali lipat dalam jumlahnya.
Mari kita menjadi waspada, sebagai laki-laki, akan tetapi, agar kita tidak jatuh pada kebiasaan buruk yang bergantung pada wanita dari gereja kita untuk berdoa bagi kita. Jika pekerjaan kita menghalangi kita, seperti biasanya, dengan memiliki pertemuan doa dalam hari kita, mari kita memujudkannya dan melihatnya bahwa kita berdoa sebanyak yang seharusnya.
Doa
Terima kasih Tuhan, untuk para wanita tersebut yang berdoa yang berdoa dengan iman sepenuhnya untuk saya selama bertahun-tahun ini.
Renungan
Hana yang berdoa! Apakah doa dari ibu yang saleh yang Tuhan gunakan untuk mempengaruhi kamu? Mengapa ibu bukan bapa? Wanita bukan pria? Pria juga, dapat menjadi pendoa yang beriman.
Dengan seizin
A.W. Tozer
Nofem Dini
|