Salib Dan Mahkota
Bacaan: Markus 11:1-11
Saturday, Apr. 9, 2005 Posted: 12:40:41PM PST
1Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 2dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. 3Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." 4Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. 5Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" 6Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. 7Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya. 8Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. 9Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, 10diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!" 11Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.
---
Pada hari yang kita sebut sebagai Hari Minggu Palem, Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada bangsa Israel sebagai Raja ketika Dia memasuki Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai. Seandainya saat itu ia mengendarai seekor kuda yang gagah, Dia akan lebih tampak seperti raja. Namun, Zakharia telah bernubuat bahwa Dia akan datang dengan rendah hati. Dan itulah yang dilakukan-Nya.
Mengapa? Raja-raja Timur mengendarai keledai saat membawa misi damai. Sedangkan kuda dipakai sebagai alat perang.
Orang-orang yang berkumpul mengaitkan hal itu dengan kemakmuran duniawi dan kemerdekaan dari Roma. Maka mereka berseru, "Hosana di tempat yang mahatinggi!" (Markus 11:10). Namun beberapa hari kemudian, seruan mereka berubah menjadi: "Salibkanlah Dia!" (15:13).
Sebagian orang yang menyebut diri sebagai pengagum Yesus tidak mengakui Dia sebagai Juruselamat orang-orang berdosa. Namun, kebutuhan kita yang terdalam tak dapat dipenuhi sebelum masalah dosa kita diatasi. Karena itu, Kristus memasuki Yerusalem dengan menunggang seekor keledai dan wajah-Nya tertuju pada salib. Dia sungguh-sungguh menyadari bahwa Dia akan mengalami kematian yang memalukan dan menyakitkan di sana. Kini, setelah membayar harga dosa manusia, Dia sangat ditinggikan di sebelah kanan Allah dan akan datang kembali sebagai Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan. Salib-Nya harus mendahului mahkota-Nya.
Jika kita ingin menjadi bagian dari kerajaan surgawi-Nya, kita harus menerima Dia sebagai Juruselamat kita sekarang —HVL
Next Page: 1 | 2 |
Shinta Marthawati
|