Ambisi Yang Setia
Bacaan : Galatia 6:12-18
Friday, Apr. 8, 2005 Posted: 9:30:29AM PST
Galatia 6:12-18
12Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus. 13Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah. 14Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. 15Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. 16Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah. 17Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. 18Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.
Pada akhir abad ke-19, seorang mantan mahasiswa Universitas Oxford menjadi Kanselir Inggris. Salah seorang teman sekelasnya menjadi Sekretaris Luar Negeri Inggris. Orang ketiga memperoleh reputasi internasional sebagai pengarang. Sedangkan orang keempat, Temple Gairdner, barangkali merupakan siswa yang paling berbakat di antara teman-teman sekelasnya, akan tetapi ia justru tidak menjadi orang yang tenar dan berpengaruh. Mengapa demikian? Karena ia telah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya dan hidup sebagai misionaris di daerah yang terpencil dan berbahaya.
Sebenarnya Gairdner bisa saja menjadi orang yang terkenal seperti teman-temannya. Akan tetapi, pada saat memutuskan untuk menjadi seorang misionaris, ia menulis surat kepada saudara perempuannya, "Saya merasakan suatu ambisi yang sangat sulit untuk dipadamkan. Apabila menilik latar belakang keluarga dan pendidikan seseorang yang tinggi, ambisi untuk menjadi terkenal dan ternama memang tampak wajar. Sangat sulit untuk melepaskan diri dari semua itu dan mau meninggal tanpa dikenal."
Kita mungkin tidak diminta untuk berkorban seperti itu. Namun apakah kita bersedia melayani Sang Juruselamat dengan ketaatan penuh? Untuk melayani Dia dengan setia kita harus mengesampingkan kepentingan kita sendiri, seperti yang dilakukan Paulus: "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus" (Galatia 6:14).
Kita tidak perlu menjadi terkenal. Namun, kita perlu setia ke mana pun Allah memanggil kita —VCG
Sumber: sabda.org
Shinta Marthawati
|