Hanya Sekilas
Wahyu 22:1-5
Saturday, Mar. 19, 2005 Posted: 9:30:50AM PST
Betapa bersyukurnya kita atas keajaiban dunia yang telah diciptakan Allah bagi kita sebagai tempat tinggal saat ini. Sekalipun telah rusak oleh kejahatan dan kesengsaraan, bumi ini penuh dengan hal-hal indah yang memesona indra kita. Pagi-pagi benar di hari yang cerah, berjalanlah di taman bunga dan nikmati keindahan serta aromanya. Lalu renungkanlah tentang keindahannya. Keindahan itu adalah sekilas pemandangan samar akan kemuliaan surga.
Beberapa tahun lalu, saya berdiri di luar sebuah pondok di ketinggian pegunungan Rocky. Sejauh mata memandang, saya dapat melihat seluruh puncak bukit diselimuti salju dan bercahaya di bawah sinar bulan purnama. Pemandangan yang sangat menakjubkan! Namun tetap saja, itu hanyalah sekilas gambaran kemuliaan surga.
Dengarlah alunan harmoni yang menggetarkan dalam Simfoni No. 9 ciptaan Beethoven. Lalu bayangkan nyanyian paduan suara malaikat yang meriah.
Juruselamat kita meyakinkan para murid-Nya bahwa Dia akan kembali ke rumah Bapa-Nya, yaitu rumah-Nya yang kekal, untuk menyiapkan tempat bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Itu akan menjadi tempat yang sangat megah, dan tidak satu pun tempat di bumi ini yang dapat menyamainya.
Satu-satunya syarat agar dapat memasukinya adalah dengan beriman secara pribadi kepada Kristus, serta pada kematian dan kebangkitan-Nya. Percayalah akan pengurbanan-Nya, maka suatu hari Dia akan menyambut Anda dalam keindahan dan sukacita yang mulia —VCG
Wahyu 22:1-5:
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak akan ada lagi laknat.
Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
[Sumber: Sabda.org]
|