Pemprov Sulut Ajak Warga Gereja Mendukung Program Pertanian
Tuesday, Nov. 22, 2005 Posted: 8:59:08AM PST

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengajak warga jemaat Kristen terutama yang berada dilingkungan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) untuk berperan aktif dalam pembangunan pertanian, terutama penanaman jagung. Karena, tanaman jagung dapat meningkatkan kesejahteraan bagi jemaat sehingga meringankan beban yang diakibatkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) sejak Oktober lalu.
Hal tersebut dikatakan, Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang saat menghadiri Ibadah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-135 Jemaat GMIM Getsemani Poigar Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan, Minggu (20/11), Suara Pembaruan memberitakan.
Ibadah Acara tersebut juga dirangkaikan dengan peresmian gedung Gereja GMIM yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 1,2 miliar lebih selama beberapa tahun. Ibadah dipimpin Ketua Sinode GMIM Pdt Dr AO Supit dihadri Bupati Minahasa Selatan Drs Raymon Markus Luntungan dan ribuan anggota Jemaat.
"Rakyat yang juga anggota Jemaat itu, sudah saatnya memperhatikan, pembangunan Pertanian. Karena, itu yang mampu menaikkan pendapatan masyarakat,"kata Gubernur.
Pembangunan fisik, Gedung Gereja dan lainnya itu sudah banyak. Saat ini, kita harus melihat ekonomi dan kesejahteraan Jemaat. Lahan pertanian, yang terlantar dan cukup banyak di daerah harus kita manfaatkan dengan menanam jagung dan tanaman yang bisa menghasilkan uang. Satu hektare jagung hibrida bisa menghasilkan enam ton jagung. Kalau harga mencapai Rp 1.000 per kilogram (kg), maka akan ada enam juta per hektare. Sementara, biaya pengolahan hanya Rp 2 juta. Jadi ada keuntungan Rp 4 juta. Sektor pertanian, itu peran Gereja sangat besar. Karena, itu saya menyatakna bangga, karena Sinode GMIM mendukung, program kami penanama jagung dan refitalisasi pertanian.
Sementara itu Ketua Sinode GMIM Pdt Dr AO Supit dalam Khotbahnya mengatakan warga GMIM mendukung kebijakan pemerintah Sulut, dalam merefitalisasi bidang pertanian, terutama kebijakan program penanaman jagung untuk mengatasi krisis enam hingga sembilan bulan menyusul naiknya harga BBM. Program ini, jelas akan membantu masyarakat terutama warga jemaat GMIM. Karena itu, juga untuk memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang merupakan anugerah Tuhan.
Sementara itu, anggota jemaat yang juga warga masyarakat telah melakukan penanaman jagung di berbagai tempat. Dan diperkirakan akan menghasilkan produksi jagung yang memadai, dan bisa mendatangkan kesejahteraan masyarakat tiga bulan ke depan.
Nita Lee
|