200 Ribu Umat Empat Agama Pawai Paskah Bersama di Kupang
Tuesday, Apr. 18, 2006 Posted: 3:53:52PM PST
Sekitar 200.000 umat dari berbagai agama -- Kristen, Katolik, Islam dan Hindu-- Senin (17/4) mengikuti pawai kemenangan paskah dalam rangka memperingati kebangkitan Yesus Kristus di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pawai berlangsung sekitar 7 jam dari pukul 13.00 -20.00 Wita, menempuh jarak sejauh 5 kilometer. Pawai dimulai dari Jalan El Tari Kupang di depan Gereja Anugerah melewati Jalan Soeharto, Jalan Sudirman, Jalan Mohammad Hatta, Jalan Urip Sumoharjo, dan berakhir di Jalan Timor Raya di depan Gereja Talitakum di kelurahan Pasir Panjang, Kota Kupang, Media Indonesia memberitakan.
Para peserta pawai datang dari berbagai kota di Pulau Timor dan Kota Kupang berasal dari 170 gereja dan menampilkan sedikitnya 88 adegan drama turgi yang diperankan oleh 42 ribu orang. Turut ambil bagian dari 30 peserta nongereja yang memerankan 7 adegan dengan mengangkat isu ekonomi. Para peserta pawai menghiasi kendaraan mereka dengan berbagai bentuk, antara lain menyerupai ikan lumba-lumba, kebun, hutan, dan batu karang.
Ketua Badan Pekerja Pemuda Gereja Masehi Injil di Timor (GMIT), David Radja dalam pesan-pesan paskah pada pembukaan perayaan pawai tersebut meminta umat Kristen tetap mengakui pluralisme beragama merupakan realitas kehidupan yang harus diterima.
"Pemuda GMIT harus memahami pluralisme atas kemajemukan sebagai sebuah kenyataan bersama dengan melihat semua orang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah," kata David Radja.
David menyebut sedikitnya 6 persoalan yang berhubungan dengan relasi antaragama dan iman serta persoalan kemasyarakatan NTT. Di antaranya, dalam hubungan antaragama di Indonesia, pemuda GMIT tidak mengenal paradigma minoritas dan mayoritas agama.
Justru yang patut diperhatikan dan diwaspadai, kata dia, konsep relasi mayoritas-minoritas dalam hubungannya dengan ketimpangan sosial, ekonomi dan keseteraan di depan hukum.
Pemuda GMIT juga tetap bersikap tegas dan jelas terhadap berbagai isu nasional yang saat ini menggelisahkan solidaritas Kristiani di Indonesia. Seperti kontroversi Surat Keputusan Bersama (SKB) Dua Menteri, Diskriminasi Suku, Agama Ras dan Antargolongan, Kasus Hukuman Mati terhadap Tibo Cs, terpidana kasus kerusuhan Poso Mei 2000, Perusakan dan Penutupan Tempat Ibadah, dan RUU Pornografi dan Pornoaksi.
Dia juga menekankan perlu ditingkatkan dialog antarumat beragama untuk membangun relasi karena meskipun berbeda agama, tetap semua agama memiliki keyakinan sama terhadap nilai-nilai universal. Seperti, kemanusiaan, perdamaian, cinta kasih, dan keadilan ekonomi.
"Hindarkan sikap agama yang berbicara dengan diri sendiri atau menutup diri dari kehidupan agama orang lain," kata David.
Sementara itu, sekitar 5.000 warga Kota Kupang berdiri di jalan-jalan dalam yang dilalui peserta pawai untuk menyaksikan jalannya pawai. Sepanjang jalan sejauh 5 kilometer tersebut menyanyikan lagu-lagu gerejawi yang juga turut diikuti para penonton.
|