Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Pengungsi Sinabung Masih Trauma, Butuh Bantuan Psikologis

Steven Pramono
Reporter Kristiani Pos

Posted: Sep. 17, 2010 08:18:16 WIB

Bantuan psikologis selain medis dan pangan sangat dibutuhkan puluhan ribu pengungsi letusan Gunung Sinabung yang saat ini masih tinggal di posko penampungan. Setiap ada suara mobil besar yang melintas mereka menjadi was-was, menurut direktur RS Pringadi Medan, Dewi Sahnan, Kamis.

Menurut Dewi, para pengungsi Sinabung saat ini memerlukan keahlian psikologis untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan kejiwaan mereka. "Tidak harus psikiater, cukup psikolog untuk mengatasi keadaan di sana saat ini," kata Dewi kepada Waspada Online.

"Penderitaan mereka mungkin tidak ada luka, tapi ada penyakit. Mereka kurang makan dan tidur, jadi kita harus memberikan dokter konseling kejiwaan. Mereka perlu dikuatkan secara mental, khususnya untuk kesabaran. Dan kita siap membantu para pengungsi itu," kata Dewi.

Meski pengungsi dilanda trauma, namun mereka belum mendapat perhatian khusus Pemkab Karo. Sedangkan Menkes RI Endang Rahayu Sedyaningsih pernah meminta agar psikologis korban Gunung Sinabung ditangani psikiater karena efek etusan Sinabung bisa memengaruhi mental warga.

Nd Prinsip Bangun, 52, warga Desa Payung Kecamatan Payung di posko penampungan Jambur Adil Makmur Kabanjahe mengakui perasaan itu. "Setiap ada suara mobil menderu atau suara hujan lebat seperti kemarin, saya menjadi takut. Dan setiap saat tidak bisa tenang apalagi malam hari," ujarnya kepada Harian Global.

Kekhawatiran itu belum dapat dihilangkan begitu saja. Acap kali mencuat saat mendengar suara-suara yang menyerupai gemuruh. Apalagi, Kabanjahe yang belakangan ini kerap kali diguyur hujan deras mengakibatkan pengungsi ketakutan saat mendengar suara petir. "Bukan hanya saya. Banyak kami disini merasakan hal itu. Kalau sedang ada hiburan, hal itu bisa terlupakan seketika itu saja," katanya.

Hal yang sama juga terjadi posko penampungan terbanyak menampung pengungsi Sinabung, di Jambur Lige Kabanjahe. Posko yang menampung 3.200 jiwa ini juga belum pernah dikunjungi psikiater. Di posko ini terdapat penderita sakit jiwa yang pernah mengamuk di antara pengungsi

“Yang pernah datang dari gereja-gereja, seperti kemarin dari gereja bethel. Biasanya diisi dengan ceramah-ceramah dari pendeta. Kalau dari pemkab, belum ada," kata Surayati, Petugas Posko.

Menurut laporan, psikiater beberapa kali mengunjungi posko pengungsian. Namun, hanya dalam waktu yang singkat dan tidak merata di semua posko, yang digelar sejumlah lembaga. Seperti pabrik salah satu minuman mineral di Berastagi yang bekerjasama dengan Humanika Solution Consulting selama tiga hari sejak Jumat (9/3) dan Rumah Sakit Jiwa Medan, dua hari, sejak Jumat(10/9).

Next Story : Mendagri akan Kaji Kembali Peraturan Bersama Rumah Ibadah

Terpopuler

Headlines Hari ini