Hot Topics » Pakistan Swat valley Sri Lanka conflict Abortion Barack Obama India Lausanne Movement

Interaktif

Pameran Seni Rupa Religius 2006 Digelar

Sandra Pasaribu
Reporter Kristiani Pos

Posted: Oct. 04, 2006 00:42:24 WIB

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), bersama dengan Bali Christian Art Association, dan NavPress Indonesia, memprakarsai Pameran Seni Rupa Religius 2006 mulai 27 September sampai 6 Oktober mendatang di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Pameran dengan tema "Dia Sang Kasih, Buah Ekspresi Iman" yang dibuka Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri itu, diadakan dengan tujuan agar para seniman lintas agama dapat memamerkan ekspresi iman mereka kepada Yang Maha Kuasa yang terungkap melalui karya-karya mereka, kata Ketua Umum PGI. Pdt. Dr. Andreas A. Yewangoe dalam sebuah pernyataan resmi.

Cinta kasih, menurut Yewangoe, adalah inti amanat setiap agama yang ditujukan kepada umat manusia, yaitu ketika Allah Yang Maha Kuasa menyatakan kesediaan-Nya untuk bergaul dengan manusia, menjamah manusia dalam keseharian, mengambil nasib mereka sebagai nasib-Nya sendiri, bahkan menjadi satu sejarah dengan manusia.

"Para seniman dan seniwati adalah mereka yang peka pada sentuhan ilahi. Kepekaan itulah yang diungkapkan mereka melalui sapuan-sapuan sebagai ekspresi iman mereka," katanya. Sapuan itu bisa saja sangat subyektif, tetapi melalui "media" itu mereka ingin menyampaikan kabar baik itu kepada sesama.

Uniknya pameran yang notabene diadakan penyelenggara Kristiani ini mengundang seniman yang beragama Islam, Buddha dan Hindu untuk berpartisipasi. "Kita mengharapkan pameran ini dapat menyumbang terwujudnya rekonsiliasi sejati di antara umat manusia yang berbeda agama sebab kita tahu Cinta kasih Allah sesunggunya diperuntukkan bagi setiap orang," kata Yewangoe.

Di kalangan gereja sendiri, penyampaian amanat keselamatan dan perdamaian melalui seni rupa bukanlah hal baru. Memang pada era Reformasi seni rupa mandeg karena dikhawatirkan mengarah pada penyembahan berhala. Namun kemudian terjadi semacam "koreksi" sehingga seni rupa mengalami kemajuan yang mengesankan.

Kritikus Seni Agus Dermawan T. mengatakan, 39 seniman lintas agama itu mengungkapkan kepercayaan akan Kasih Tuhan dengan sebebas-bebasnya, dengan tafsir luas, baik yang bersifat sosial maupun personal, dengan spiritualitas dan ekspresitas masing-masing. Oleh karena itu, katanya, di dalam pemeran ini bisa dijumpai karya seni yang tampaknya tak berkaitan dengan masalah religi, namun menyentuh substansi pemahaman akan Tuhan Sang Maha Pemurah.

Namun kecenderungan yang masih dominan dalam pameran itu, kata Agus, adalah upaya perupa untuk mengedepankan peranan Yesus. Dimana keberadaan-Nya didekati lewat pemahaman teologis, bukan antropologis. Pemahan teologis itu diterjemahkan sebagai semangat atau spirit yang menstimulasi gairah hidup, mendorong manusia berpikir soal hakikat hidup, dan mendesak manusia untuk menatap kebenaran hidup.

Menurut Erlan dari Bali Christian Art yang ditemui Senin (02/10) lalu, pameran itu mendapat tanggapan yang bagus. "Bagi saya pameran ini menakjubkan. Tanggapannya bagus."

Next Story : Terdapat Perbedaan Keyakinan Diantara Jemaat di Gereja Besar dan Kecil, Menurut Survei

Terpopuler

Headlines Hari ini