Jumlah orang yang kelaparan setiap harinya mencapai angka tertinggi dalam sejarah sebanyak 1 milyar, atau tepatnya 1,02 milyar, menurut data World Food Program PBB.
Jutaan orang yang berada di tepi jurang kelaparan saat ini masuk dalam kategori ini akibat krisis ekonomi global yang menyebabkan rendahnya tingkat pendapatan dan banyak orang yang kehilangan pekerjaan.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, pada tahun ini terdapat tambahan sekitar 100 juta orang yang mengalami kelaparan dan kemiskinan kronis dibandingkan tahun lalu.
Sementara jumlah orang yang sangat membutuhkan makanan bertambah, agen-agen bantuan juga melaporkan rendahnya jumlah bantuan yang diberikan serta pemangkasan anggaran.
Direktur Eksekutif WFP Josette Sheeran mengatakan Rabu lalu bahwa pihak agen bantuan sedang menghadapi situasi yang “gawat dan tidak tidak pernah terjadi sebelumnya” dalam upaya mendanai kekurangan yang dialami tahun ini.
“Jumlah anggaran yang diperlukan dan kami tetapkan tahun ini adalah sekitar $6,7 milyar dan kami berharap dari hasil proyek dan kerjasama dengan pemerintah dapat memperoleh pemasukan sebesar $3,7 milyar,” ujar Sheeran saat briefing pers di awal pertemuan yang diadakan di Gedung Putih.
Sheeran mengatakan pihak agen berusaha untuk memotong $3 milyar dari programnya dengan cara mengurangi pendistribusian bahan makanan dan beberapa program di seluruh dunia.
Tujuannya adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan 108 juta orang di 74 negara pada tahun ini.
Disamping melakukan pemotongan anggaran, kelompok-kelompok pemberi bantuan juga harus berjuang menghadapi dampak tingginya harga-harga makanan.
Food and Agriculture Organization (FAO) melaporkan harga-harga makanan yang lebih tinggi saat ini dibandingkan tahun lalu di lebih dari 80 persen negara berkembang.
Sheeran berpendapat bahwa krisis pangan yang “tidak terlalu dramatis” seperti di negara-negara maju, menyebabkan berkurangnya rasa untuk segera membantu kelaparan di dunia.
Tetapi "satu dari enam orang di dunia saat ini tercatat dalam daftar kelaparan yang buruk,” katanya, seperti dikutip oleh RTTNews.com. "Sepertiga anak-anak di dunia yang ada di negara berkembang mengalami pertumbuhan kerdil.”
Pejabat WFP memuji Amerika Serikat sebagai negara pemberi bantuan pangan terbesar, dalam mengupayakan solusi yang dibutuhkan dalam jangka panjang serta dengan cepat memberikan bantuan yang dibutuhkan.
Amerika Serikat menyediakan sekitar separuh dari seluruh bantuan makanan yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di dunia.
Selain agen-agen pemerintah, agen-agen bantuan Kristen seperti Food for the Hungry, Food for the Poor, dan Lutheran World Relief juga merupakan kontributor utama dalam memberikan bantuan makanan kepada mereka yang sangat kelaparan.
Sejak 1971, Food for the Hungry telah ikut memberikan respon terhadap masalah kelaparan fisik dan rohani di lebih dari 26 negara di seluruh dunia.
Dalam meresponi krisis pangan dan ekonomi yang terjadi saat ini, ministri tersebut menyerukan kepada umat Kristiani untuk berdoa bagi kelaparan dan kemiskinan di dunia dan bagi solusi jangka panjang bagi keluarga-keluarga yang berada dalam keadaan memprihatinkan yang perlu diselamatkan, memberikan bantuan finansial untuk membantu ministri dalam meresponi kelaparan dunia, serta ikut membantu menyantuni satu anak yang bukan hanya dapat membantu mengubah anak tersebut tetapi juga keluarganya dan komunitas di sekitarnya.
Jakarta – Sebuah kelompok musik Kristiani asal Belanda bernama The Choir Company (TCC), Jumat ...