Dokumen - Sidang Umum FABC Kirim Pesan Pengharapan Dan Kepribadian
Saturday, Aug. 28, 2004 Posted: 5:18:53PM PST
[Continued From: Page 1]
Kami juga turut resah bersama keluarga-keluarga Asia. Realitas-realitas baru mengganggu kesejahteraan banyak keluarga. Sebuah budaya neo-liberal yang bersifat global mulai bermunculan dan mendorong individualisme, egoisme, dan keserakahan, dengan gaya hidup dan pola pikir yang diilhami materialisme dan sekularisme. Ini menimbulkan ancaman bagi keluarga. Globalisasi elite telah menyebabkan kemiskinan dan migrasi yang tak terkatakan. Perang dan konflik juga mengungsikan orang-orang dari rumah. Keluarga-keluarga menghadapi dampak dari sarana komunikasi sosial dan program-program kependudukan yang dipaksakan pada nilai-nilai keluarga. Penyebaran HIV/AIDS, obat-obat terlarang, dan pornografi telah menyakiti keluarga-keluarga, khususnya kaum muda yang paling rentan.
Meningkatnya perceraian dan keretakan perkawinan menandakan berkurangnya hubungan erat keluarga. Aborsi dan upaya-upaya lain untuk memanipulasi kehidupan manusia menciptakan masalah serius. Mentalitas kontraseptif tengah memperlemah cinta suami-istri. Penindasan terus menerus terhadap perempuan dan anak-anak sangat disesalkan. Nilai-nilai yang menjadi landasan keluarga luntur sampai pada tingkat yang menyedihkan, satu akibat tengah melenyapkan jumlah panggilan religius di sejumlah negara. Kami juga tidak bisa mengabaikan situasi kompleks dari keluarga-keluarga dengan satu orang tua, orang tua terpisah, atau orang tua yang kawin lagi dan efeknya terhadap anak-anak. Kami menyatukan diri dengan kalian, keluarga-keluarga Asia, ketika kalian berjuang dengan penuh gagah berani dalam menghadapi isu-isu sulit ini.
Sebagai pengikut Yesus Kristus, kami mengimpikan semua keluarga itu hidup karena Kasih yang berasal dari Allah, sebab hanya Kasih Allah yang menguatkan dan menyuburkan Kehidupan. Allah adalah kasih (1 Yoh. 4:8) dan karena kasih itulah Allah telah mengutus Putra-Nya untuk memberi hidup kepada kita (1 Yoh. 4:9). Dalam rencana keselamatan Allah, Putra-Nya lahir melalui Roh Kudus dan menjadi bagian dari keluarga Maria dan Yosef. Kami berharap, nilai-nilai Kerajaan Allah yang diajarkan Yesus (Mat. 5-7) bisa berakar dalam keluarga-keluarga Asia dan berkembang menjadi suatu budaya kehidupan.
Budaya kehidupan menghormati dan melindungi karunia kehidupan yang berasal dari Allah dalam semua dimensi manusia sejak pembuahan hingga kematian. Budaya kehidupan menentang keras kekuatan-kekuatan yang menghancurkan, mengeksploitasi, dan menindas hidup manusia. Budaya kehidupan secara aktif meningkatkan tanggung jawab orang tua dan keunggulan martabat dan kehidupan manusia di atas efisiensi, kekayaan, dan keuntungan. Budaya kehidupan meningkatkan nilai-nilai keluarga dari masyarakat adat dan agama-agama lain. Kami yakin, keluarga-keluarga yang terbentuk berkat doa dan spiritualitas merupakan tempat suci. Di sinilah cinta kasih dirasakan bersama-sama dengan sepenuh hati dan kehidupan diciptakan, diperkaya, dan dipertahankan secara bertanggung jawab. Berkat cinta kasih, persekutuan, dan pelayanan, keluarga-keluarga Asia bisa ikut menjaga persekutuan dan solidaritas dalam komunitas iman dan dalam masyarakat tatkala kita berupaya membentuk satu keluarga umat manusia.
Next Page: 1 | 2 | 3 |
|