Mahasiswa STT Akui Kurang Informasi Pelayanan Sosial & Politik
Wednesday, Apr. 12, 2006 Posted: 7:06:01PM PST
Dinamika sosial politik yang cepat berubah ternyata luput dari perhatian mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia (STT) yang ada di Jawa Timur. Baik para mahasiswa dan alumni STT bahwa kurang mendapatkan informasi seputar dunia sosial politik yang tengah berubah.
Hal ini diungkapkan situs berita Pustaka Lewi dalam berbagai kunjungan yang diadakan terhadap sejumlah STT di Jawa Timur.
"Sebenarnya kami punya kerinduan besar untuk turut membantu pelayanan sosial dan politik, terutama pelayanan yang berkaitan dengan usaha untuk mempertahankan gereja dari segala peristiwa yang dapat membahayakannya, minimal kami dapat berdoa untuk itu. Namun sayang kami sangat kurang mendapatkan informasi mengenai hal tersebut,” ungkap David Rumondor, salah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Injili Abdi Allah (STT IAA) Pacet, Mojokerto, 7 April lalu.
Tak berbeda dengan David, Ivan Rumondor, salah seorang mahasiswa STT IAA lainnya juga menyatakan, “Ya, sebenarnya kami ingin mendoakan pelayanan-pelayanan seperti ini namun kadang kami kurang memiliki info." Ia melanjutkan, "Tapi kalau kami memiliki info kami pasti mendoakannya secara serius baik melalui doa bersama maupun doa pribadi."
Beberapa mahasiswa/ alumni Institut Injil Indonesia (I-3) Batu, Malang juga menyampaikan hal yang sama. Keterbatasan informasi merupakan kendala bagi mereka untuk mengambil beban dalam pelayanan ini.
"Sebenarnya saya sangat tertarik dengan pelayanan sosial politik dan kemanusiaan. Selain itu saya juga sangat tertarik mengerti masalah sosial politik karena mau tidak mau gereja akan berada didalamnya. Tapi bagaimana lagi kalau kami tidak dapat informasi," ungkap Sunaji, seorang alumnus fakultas Lintas Budaya I-3.
Centia Tumundo, salah seorang alumni program pasca sarjana Pastoral Konseling Institut Injil Indonesia (I-3) mengatakan: "Benar, rasanya saya rindu untuk mengetahui pergumulan pelayanan di bidang sosial dan politik sehingga dalam doa-doa yang kita panjatkan relevan dengan kebutuhan."
Dari perspektif pelayanan praktis, Ev. Frank Sinatra, alumni STT Patria Blitar yang mengungkapkan, "Memang benar selama di seminari kita sangat kurang dibekali dengan pemahaman mengenai pelayanan sosial dan politik, akibatnya di pelayanan kita agak kebingungan. Tak jarang di antara praktisi pelayanan mengalami hambatan pelayanan karena masalah ini."
Frank juga mengemukakan jalan keluar untuk permasalahan tersebut, "Yang pertama dan terpenting, kita sadar dulu, bahwa kita memiliki kaitan dengan dunia tersebut karena kita tinggal di dalamnya. Kemudian kita berusaha mencari informasi berkenaan dengan dunia tersebut dari berbagai nara sumber yang terpercaya. Jangan keburu apriori dan mencap hal-hal seperti itu sesat dan tidak benar.”
|