Hamas Bertemu Gereja Orthodox Rusia
Delegasi Hamas yang dipimpin Khalid Mashaal menyatakan rakyat Palestina sangat menginginkan kehidupan yang tenang. Hamas bersedia memakai cara-cara damai apabila Israel tidak lagi menekan Palestina.
Tuesday, Mar. 7, 2006 Posted: 2:09:43PM PST
Delegasi Hamas bertemu dengan pemimpin tertinggi Gereja Orthodox Rusia, Patriarch Alexy II, pada hari terakhir kunjungannya di Rusia, Minggu (5/3).
Delegasi Hamas mengaku Hamas perlu untuk "mengubah sikapnya" sekarang karena telah terpilih menjadi perwakilan dari rakyat Palestina dan menyatakan kunjngan bersejarah ke Rusia itu adalah langkah pertama menuju arah tersebut.
Akan tetapi para pemimpin Hamas tetap akan mempertahankan garis non kompromi terhadap Israel, dengan mengatakan gerakan melembut apapun dari posisi organisasi tersebut hanya akan menghasilkan perubahan timbal-balik yang kaku dalam kebijakan Israel berkenaan dengan Palestina.
"Kami tidak mengatakan 'tidak' untuk semuanya," kata Mohammed Nazzal, seorang figur politik senior Hamas yang menemani pemimpin Hamas Khaled Meshaal ke Moskow, kepada AFP sebelum pertemuan mereka dengan Patriarch Alexei II.
"Kami tahu bahwa kami berada di sebuah fase yang baru, sebuah 'panggung' baru yang mengikuti kemenangan mengejutkan Hamas pada pemilihan Palestina 25 Januari," katanya.
"Hamas harus mengubah sikapnya. Kami tahu itu dengan baik. Tapi apa yang kami ingin katakan adalah kami menginginkan respons dari Israel. Jika anda ingin Hamas mengubah kebijakan-kebijakannya, anda juga harus meminta Israel mengubah kebijakan-kebijakan mereka."
"Kami mengatakan 'ya' untuk kedamaian. Kami mengatakan 'ya' untuk membangun hubungan dengan komunitas internasional. Kami mengatakan 'ya' untuk apapun yang kami rasa dapat menjadi keuntungan bagi rakyat Palestina," kata Nazzal.
Sementara itu Patriarch Alexy II meminta Hamas untuk memanfaatkan kepemimpinannya untuk menyelesaikan konflik dengan jalan dialog. Sebab, konflik tidak pernah bisa teratasi dengan perang. Menurut Alexy II, seluruh rakyat Palestina tidak seharusnya terus-menerus menderita hanya karena pemimpinnya tidak mampu mengambil jalan yang benar, Reuters memberitakan.
"Kami telah mengembangkan hubungan-hubungan yang secara tradisional baik dengan kepemimpinan Palestina. Saya harap hubungan ini dapat terus berlanjut," kata Alexy II seperti diberitakan agen berita Rusia Ria Novosti.
Kunjungan Hamas ke Rusia atas undangan Presiden Vladimir Putin ini menjadi lawatan internasional pertama sejak kelompok tersebut memimpin Palestina.
Nazzal dan pejabat Hamas lainnya menggambarkan kunjungan resmi mereka yang pertama kali tersebut sebagai sebuah "terobosan besar" yang mereka harapkan dapat menolong kelompok mereka - yang sering disebut "organisasi teroris" oleh Israel, Amerika Serikat dan Eropa - untuk menetapkan legitimasi di panggung dunia.
"Kunjungan ini akan mendorong banyak negara untuk mengontak Hamas dan mengundang Hamas ke negara mereka," kata Nazzal seperti diberitakan AFP.
Sandra Pasaribu
|