Patriarch Yerusalem Menentang Pembangunan Tembok Pemisah
Monday, Dec. 12, 2005 Posted: 11:17:28AM PST


|
Pemimpin Gereja Katolik Roma di Yerusalem, Michael Sabbah, bergabung dengan para demonstran menentang pembangunan tembok pemisah di Desa Abud, Tepi Barat, Palestina. (AP Photo/Emilio Morenatti) |
Pemimpin Gereja Katolik Roma di Yerusalem menyerukan panggilan kepada bangsa Palestina untuk terus menentang pembangunan tembok pemisah yang dibangun Israel di Tepi Barat. Michael Sabbah bergabung dengan para pengunjuk rasa yang menggelar aksi menentang pembangunan tembok pemisah di Desa Abud, Tepi Barat, Palestina, Minggu (11/12). Ia berdoa di tempat itu dan mengatakan bahwa tembok pemisah tersebut tidak ada gunanya.
Dalam unjuk rasa itu, Sabbah menanam sebuah pohon zaitun sebagai simbol dukungannya terhadap apa yang diperjuangkan para pengunjuk rasa.
Usai memimpin doa menentang pembangunan tembok pemisah, Sabbah kemudian langsung kembali ke Yerusalem. Setelah Sabbah pergi, para pengunjuk rasa terlibat bentrokan dengan tentara Israel yang mencoba mencegah mereka menanam lebih banyak lagi pohon zaitun di lokasi tersebut.
Desa Abud menjadi lokasi favorit para pengunjuk rasa dan para aktivis perdamaian untuk menggelar aksi menentang pembangunan tembok pemisah oleh pemerintah Israel. Selama ini, pemerintah Israel berdalih pembangunan tembok pemisah sangat penting untuk mencegah masuknya pelaku bom bunuh diri ke wilayah Israel. Namun, warga Palestina menilai pembangunan tembok pemisah hanya sebuah akal-akalan pemerintah Israel untuk mencaplok wilayah Palestina.
Hendra H.
|