Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh warga negara untuk melindungi kelompok minoritas untuk membangun kehidupan berbangsa berdasar kerukunan antar-umat beragama dan kerukunan sosial.
"Mari kita lindungi dan ayomi kelompok-kelompok minoritas, baik dari segi keagamaan maupun identitas sosial lainnya. Mari kita bangun kehidupan berbangsa dan bernegara, yang dilandasi kokohnya kerukunan antarumat beragama," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam peringatan Nuzulul Quran Tahun 1431 Hijriyah di Istana Negara, Jakarta, Kamis malam, menurut Antara.
Presiden Yudhoyono menegaskan, setiap individu di Indonesia memiliki kemerdekaan untuk menjalankan agama dan kepercayaan. Oleh karena itu, tidak boleh ada satu pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain. "Apalagi dengan cara kekerasan," kata Presiden.
Kepada seluruh warga negara, Presiden meminta kerja sama untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang teduh dan damai, serta kehidupan keagamaan yang mengedepankan kebersamaan, daripada memperuncing perbedaan.
Untuk itu, Kepala Negara meminta semua warga negara untuk tidak selalu melihat atau mencari kesalahan pihak lain. "Jika kita selalu melihat orang lain dari keburukannya, kapan kita melihat kebaikan orang itu, yang diri kita pun belum tentu punya," kata Presiden.
Sebanyak 23 terdakwa teroris yang menggelar kamp latihan militer di Aceh disidangkan di PN Jakarta Barat dengan tuduhan terlibat pelatihan militer dengan alasan ingin mencegah Kristenisasi. ...