UNAIDS: Indonesia di Tepi Jurang Epidemi AIDS
Indonesia merupakan negara baru yang tengah menjadi sorotan dalam upaya pemberantasan HIV/AIDS di dunia. Pasalnya, jika tidak sigap mengatasi, Indonesia berada terancam berada di tepi jurang epidemi HIV/AIDS
Tuesday, Nov. 29, 2005 Posted: 8:31:04AM PST

Warning: getimagesize() [function.getimagesize]: php_network_getaddresses: getaddrinfo failed: Name or service not known in /home2/christianpostid/php_functions/functions.php on line 443
Warning: getimagesize(http://id.christianpost.com/upload_static/society/society_538_0.jpg) [function.getimagesize]: failed to open stream: Success in /home2/christianpostid/php_functions/functions.php on line 443

|
Direktur Eksekutif UNAIDS Peter Piot. Indonesia terancam berada di tepi jurang epidemi HIV/AIDS dan harus bertindak cepat untuk mencegah penyebarannya, kata Direktur Eksekutif UNAIDS Peter Piot saat ia memulai kunjungan empat hari di Indonesia. (AFP/File/Bay Ismoyo) |
Indonesia merupakan negara baru yang tengah menjadi sorotan dalam upaya pemberantasan HIV/AIDS di dunia. Pasalnya, jika tidak sigap mengatasi, Indonesia terancam berada di tepi jurang epidemi HIV/AIDS.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif UNAIDS Peter Piot kepada wartawan saat bertemu dengan Menteri Koordinator kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Alwi Shihab di Jakarta, Senin (28/11), Antara memberitakan.
Menurut Peter Piot, alasan itu adalah satu dari sejumlah alasannya untuk memilih mengunjungi Indonesia menjelang peringatan Hari AIDS Internasional, 1 Desember mendatang. "Sekalipun angka prevalensi HIV/AIDS di Indonesia terbilang rendah tetapi mengingat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar maka dapat dikatakan bahwa Indonesia berada dalam tepi jurang epidemik HIV/AIDS jika tidak dengan cepat melakukan langkah-langkah koordinasi antar semua elemen," ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa berkeinginan untuk memperkuat kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Indonesia dalam pemberantasan penyebaran HIV/AIDS. "Saya ingin melihat secara langsung dengan mata kepala saya sendiri kemajuan yang telah dicapai Indonesia dalam upaya pemberantasan HIV/AIDS, dan menjamin bahwa setiap langkah yang disepakati betul-betul terlaksana" katanya.
Menurut Peter Piot, angka prevalensi HIV/AIDS di Indonesia yang terbilang kecil tidak kemudian menjadi alasan bagi Indonesia untuk bersikap tenang karean proses transmisi HIV/AIDS di Indonesia terbilang cukup cepat. Sejak ditemukan kasus HIV/AIDS untuk pertama kalinya di Indonesia pada 1987 dari seorang wisatawan Belanda di Bali, kini tercatat data sedikitnya telah ada 8.000an kasus, yaitu 4.065 kasus HIV dan 4.186 kasus AIDS (data per September 2005 di atas kertas).
"Ada tiga penemuan utama yang mengkhawatirkan di Indonesia, yaitu peningkatan penyebaran HIV/AIDS di kalangan penggunan narkotika suntik, di kalangan pekerja seks komersial dan kliennya, dan catatan bahwa di Papua HIV/AIDS telah masuk ke lingkungan masyarakat biasa," katanya.
Pada kesempatan tersebut Peter Piot juga mengatakan bahwa komitmen dari semua elemen harus jelas, jangan lagi memposisikan tugas untuk membasmi transmisi HIV/AIDS pada pemerintah semata.
Menurut Peter Piot, Asia saat ini merupakan salah satu daerah dengan resiko penyebaran HIV/AIDS tinggi mengingat pada 2005 ada sekitar 8,3 juta orang terinfeksi HIV di Asia, termasuk 1,1 juta infeksi baru dan 520 ribu meninggal.
"Tingkat prevalensi di Asia memang lebih rendah daripada Afrika tetapi jangan lupa jika penduduk Asia jumlahnya sangat besar," ujarnya.
Data di China menyebutkan HIV telah terdeteksi di 31 provinsi dengan prevalensi 18 persen hingga 56 persen ditemukan di kalangan pengguna narkoba suntik. Di India, data 2003 menyebutkan ada 5,1 juta penduduk terinfeksi dengan catatan jumlah penularan meningkat cukup signifikan di kalangan perempuan yang tertular dari suaminya.
Vietnam juga menghadapi permasalahan yang cukup serius terkait dengan HIV/AIDS dimana jumlah penderita HIV/AIDS telah meningkat dua kali lipat menjadi 263 ribu pada 2005.
Next Page: 1 | 2 |
Sandra Pasaribu
|